medcom.id, Amsterdam: Nasib naas menimpa pesepakbola cilik Indonesia yang bermukim di Belanda, Ferdyan Sjarifudin. Ferdyan ditemukan tewas karena dibunuh sang ayah.
Kejadian tragis itu terjadi pada Kamis 13 November 2014 lalu. Ferdyan yang baru berusia 10 tahun ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya yang terletak di Ibu Kota Belanda, Amsterdam.
Dugaan pihak kepolisian setempat, Ferdyan meninggal karena ditikam oleh ayahnya sendiri. Polisi hingga saat ini masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
Ferdyan diketahui merupakan pemain di sebuah klub sepak bola Belanda bernama SDZ Amsterdam, dan cukup dikagumi.
"Ferdyan benar-benar menikmati bermain sepak bola dan senang SDZ, Ferdyan adalah pemain manis dan lembut yang tak pernah benar-benar bermain kasar, bahkan disengaja," ujar pernyataan klub SDZ.
Hal senada juga diungkapkan oleh tetangga yang pernah berkomunikasi dengannya.
"Dia adalah anak yang sangat manis, bersikap tenang dan selalu memberi hormat," ujar sang tetangga.
Komunitas Indonesia yang bermukim di Belanda juga ikut berduka mendengar kejadian ini, seperti yang dilansir dari laman Sepakbolanda 18 November 2014, jenazah Ferdyan telah dishalatkan pada 12.25 waktu setempat di Masjid Euromoslim, dan dimakamkan pada pukul 13.00 waktu setempat di lokasi pemakaman, Nieuwe Ooster. (At5/Satria Putra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)