Ketika itu Kempes melakukannya dengan memperkuat Instituto de Cordoba pada usia 19 tahun. Debutnya kian sempurna karena ia mampu membawa klubnya tersebut menang 1-0 atas Newell's Old Boys.
Bersama Instituto, Kempes menghabiskan tiga musim dan membantu meraih gelar untuk pertama kalinya di Divisi Primera. Sebagai pemain baru, kontribusinya sangat besar, karena membuat 11 gol dari 13 penampilan.
Semusim berselang, ia memilih Rosario Central sebagai klub barunya. Dalam kurun waktu tiga musim, Kempes mampu mencetak 85 gol.Klik di sini: Luis Milla Berikan Pujian Khusus kepada Febri Hariyadi
Performanya yang gemilang itu mengantarkannya bermain ke salah satu klub La Liga Spanyol, Valencia. Dia menjadi top skorer dalam dua musim beruntun, 1977 dan 1978.
Berbagai gelar pun dipersembahkan pemain yang lahir di Bell Ville 15 Juli 1954 silam. Mulai dari Copa del Rey, Piala Winner UEFA, dan Piala Super Eropa 1980 untuk Los Che.
Pencapaian tertinggi karier Kempes adalah mampu memenangkan Piala Dunia bersama Argentina pada 1978. Kontribusi besar juga dilakukannya untuk Tim Tango dengan menjadi top skorer di turnamen tersebut, termasuk mencetak satu gol ketika mengalahkan Belanda 3-1 di final.Klik di sini: Barcelona Tidak Tertarik Datangkan Goretzka
Setelah melanjutkan petualangannya di beberapa klub Argentina dan Eropa, Kempes kemudian mengakhiri kariernya di salah satu klub Liga Indonesia, Pelita Jaya selama pada 1993--1994. Bersama klub yang kini bernama Madura United, Kempes tampil 18 kali dengan mencetak 12 gol.
Di klub itu pula, Kempes sempat melatih mulai 1995 hingga 1996. Serta beberapa kali menukangi klub-klub yang kurang terkenal. Kini pria berusia 63 tahun itu mengisi kesibukannya dengan menjadi pandit di ESPN.
15 Klub Ancam Keluar dari Liga 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(FIR)