medcom.id, California: Argentina mengawali langkah pada Copa America 2016 dengan kemenangan. Semakin terasa spesial lantaran kemenangan pertama ini didapat dari Cile, tim yang mengalahkan mereka di final Copa America tahun lalu.
La Albiceleste sukses mengalahkan Cile dengan skor 2-1 pada laga perdana grup D, Selasa 7 Juni.
Bertarung di Stadion Levi, Argentina dan Cile menunjukkan pertarungan yang sengit. Kedua tim saling berbalas menciptakan peluang.
Statistik mencatat, Argentina tampak lebih unggul dalam mengumpulkan jumlah peluang. Total, mereka mampu menciptakan 15 peluang dan menghasilkan empat tembakan mengarah ke gawang.
Akan tetapi, Cile mampu tampil lebih produktif. Meski hanya menciptakan sembilan peluang, mereka mampu menghasilkan enam tembakan mengarah ke gawang.
Mengawali babak pertama, Argentina langsung membuat tiga peluang dalam sepuluh menit pertama lewat Nicolas Fabian Gaitan, Angel Di Maria, dan Gonzalo Higuain. Namun, ketiga peluang tersebut masih jauh dari sasaran.
Satu peluang berbahaya baru diciptakan Argentina pada menit ke-23 lewat Higuain. Berawal dari serangan yang dibangun Marcos Rojo yang memberikan umpan kepada Di Maria. Kemudian, gelandang Paris Saint-Germain tersebut meneruskan bola ke tengah yang disambut oleh Higuain. Namun, sambarannya masih melebar dari gawang.
Cile juga tak ingin kalah. Mereka langsung menciptakan dua peluang berbahaya pada menit ke-29 lewat Alexis Sanchez. Ia melepaskan tembakan saat berdiri bebas di daerah pertahanan Argentina. Akan tetapi, bola masih bisa ditepis Sergio Romero.
Sanchez lagi-lagi membuat ancaman ke gawang Argentina pada menit ke-33. Gelandang asal Cile tersebut melepaskan tembakan keras lewat tendangan bebas. Sayangnya, bola masih bisa ditangkap Sergio Romero.
Hingga babak pertama usai, kedua tim belum mampu menciptakan gol. Skor 0-0 bertahan.
Memasuki babak kedua, Cile langsung tampil menekan. Sejumlah peluang diciptakan mereka lewat Marcelo Alfonso Diaz pada menit ke-47 dan Sanchez pada menit ke-48.
Keasyikan menyerang tampaknya membuat Cile lengah. Alhasil, Argentina berhasil memanfaatkan kelengahan Cile dan mampu menciptakan gol pada menit ke-51 lewat Angel Di Maria.
Berawal dari upaya Ever Banega yang mampu mencuri bola dari pemain Cile. Setelah itu, ia melepaskan umpan ke sisi kiri kepada Di Maria yang berhasil menaklukkan Claudio Bravo di dalam kotak penalti.
Tak butuh lama, Argentina berhasil menggandakan keunggulan. Tepatnya pada menit ke-59, gelandang anyar Inter Milan, Ever Banega melepaskan tendangan usai mendapat umpan dari Di Maria. Bola pun sempat berbelok setelah membentur Isla sehingga tak mampu ditangkap Bravo.
Argentina semakin percaya diri usai unggul dua gol. Mereka sukses menguasai bola dan terus menekan Cile lewat peluang-peluang yang diciptakan Sergio Aguero, Rojo, dan Erik Lamela.
Akan tetapi, tekanan tersebut tak membuat mental para pemain Cile mengendur. Mereka juga tetap memberikan ancaman bagi Argentina. Hingga akhirnya gol berhasil diciptakan pada menit 90+3 oleh Jose Pedro Fuenzalida.
Namun, upaya Fuenzalida ini tampak sia-sia. Sebab, Cile akhirnya tetap harus menelan kekalahan karena tak mampu lagi menciptakan gol hingga laga usai. Argentina akhirnya menang dengan skor 2-1.
Dengan kemenangan ini, Argentina berhasil memuncaki klasemen grup D dengan mengoleksi tiga poin. Hasil ini sekaligus menuntaskan dendam mereka dari kekalahan final tahun lalu di mana mereka kalah adu penalti. Sementara itu, Cile harus turun di posisi keempat.
Susunan pemain kedua tim:
Argentina: Romero, Mercado, Otamendi, Funes Mori, Rojo, Augusto, Mascherano, Banega, Gaitán, Di María, Higuaín.
Cile: Bravo; Isla, Jara, Medel, Mena; Aránguiz, Diaz, Vidal; Vargas, Alexis Sánchez, Beausejour.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)
