medcom.id, Barcelona: Lini depan menjadi kekuatan utama Barcelona. Berkat kombinasi Lionel Messi-Luis Suarez-Neymar, Blaugrana sukses menahbiskan diri sebagai klub dengan jumlah gol terbanyak di Liga Champions musim ini.
Toh, Barcelona bukan tim yang sempurna. Di balik keganasan para penyerang, Barcelona punya 'borok' yang bisa dieksploitasi lawan. Faktanya, pertahanan mereka tidak kokoh. Bahkan, Blaugrana pernah kebobolan empat gol saat tandang ke markas Paris Saint-Germain pada leg 1 16-besar beberapa waktu lalu.
Baca juga: Suporter 'Menggila' saat Lawan PSG, Barcelona Didenda Rp272 Juta
Situasi ini mendapat sorotan dari bekas pelatih Juventus dan Real Madrid, Fabio Capello. Menurutnya, ketidakmampuan Barcelona bertahan dengan baik bisa menjadi kunci bagi Juventus, selaku lawan Barcelona di perempat final Liga Champions 2016--2017 untuk memenangkan pertandingan.
"Barcelona tidak tahu cara bertahan. Mereka tidak seperti Juventus," tegas Capello.
"Namun, Juventus tetap harus bekerja keras. Mereka tidak boleh lengah. Sebab, Barcelona akan terus menyerang walau pertandingan sudah memasuki injury time. Mereka bisa mengubah hasil pertandingan pada masa kritis itu," tambah Capello.
Pertarungan kedua klub diyakini akan berjalan seru. Sebab, Juventus dan Barcelona bagai dua kutub magnet yang saling berseberangan. Di satu sisi, Barcelona merupakan tim dengan lini depan paling 'subur' di Liga Champions musim ini. Sebaliknya, dalam periode yang sama Juventus sudah menahbiskan diri sebagai tim dengan pertahanan paling kuat.
Baca juga: Griezmann: Saya Menyukai Juventus
Barcelona sudah 26 kali menjebol gawang lawan dari delapan laga di kompetisi paling elite benua biru 2016--2017. Artinya, Lionel Messi dkk rata-rata mencetak 3,25 gol per pertandingan.
Jumlah rataan gol itu bisa saja mengecil saat bersua Juventus di perempat final. Maklum, La Vecchia Signora baru kebobolan dua gol dari delapan kali tanding atau 0,25 gol per laga. (Marca)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(HIL)