Metrotvnes.com, Quito: Ketimbang dua pesaingnya di Grup E, Ekuador memang tidak mempunyai catatan yang menonjol di Piala Dunia. Catatan terbaiknya hanyalah lolos ke babak 16 besar pada Piala Dunia 2006.
Pun di ajang Copa America. Ekuador tak pernah punya catatan impresif. Capaian terbaik mereka hanya bisa menembus empat besar pada 1959 dan 1993 silam. Itu pun saat mereka menjadi tuan rumah.
Namun, dengan status nonunggulan di Piala Dunia 20014 Brasil, boleh jadi itu bakal menjadi motivasi tersendiri bagi tim besutan Reinaldo Rueda itu untuk membuat kejutan. Apalagi skuat yang ada saat ini merupakan hasil pembinaan jangka panjang mereka yang sudah dimulai sejak awal 2000 silam.
Memang hasilnya masih jauh dari kata sempurna dan belum terlalu signifi kan. Meski demikian, kebersamaan mereka yang begitu lama itu pada akhirnya melahirkan kebersamaan dan kekompakan tim.
Itu sebabnya para punggawa 'La Tri' percaya bahwa mereka bisa memberikan kejutan di Brasil nanti. Bahkan, meski harus bersaing dengan tim Eropa Swiss dan Prancis. Tidak mudah memang. Namun, jika mereka mau bekerja keras, bukan tidak mungkin mereka bisa melewati rintangan tersebut.
“Kami harus menghadapi tim-tim kuat di Brasil nanti. Jelas itu grup yang sulit, tapi semua bisa diatur,” tutur pemain sayap Cristhian Noboa.
“Semua lawan sulit, jadi kami harus memperlakukan setiap pertandingan seperti layaknya fi nal, terutama mulai dari laga melawan Swiss. Kami ingin menunjukkan apa yang bisa kami lakukan dan buat apa kami di sana,” tegasnya.
“Kami memang tidak punya pemain bintang seperti Prancis atau Swiss. Namun, tim kami punya harmonisasi, persahabatan, dan kebersamaan. Itulah senjata kami dan itu selalu membantu kami dalam setiap kesulitan,” lanjut pemain Dynamo Moscow itu.
Hal senada dikatakan sang arsitek Rueda. Menurut dia, selain Antonio Valencia, timnya memang tidak punya pemain lain yang memiliki kemampuan mencolok dan bisa dijadikan harapan untuk meraih hasil bagus di Brasil nanti. Namun, mereka tidak mau bersikap inferior.
“Kami akan tunjukkan bahwa tim kami tidak bisa dipandang sebelah mata,” tegas Rueda.
Kemudian di laga mereka kembali menuai malu setelah dipermak Argentina 0-4. Memang di dua laga kandang berikutnya mereka sedikit lebih baik. Mereka mampu menahan imbang Uruguay dan Venezuela dengan skor sama 1-1. Namun, setelah itu kembali kalah.
Para lawan terdiri dari Peru, Kolombia, dan Cile. Hasilnya, Ekuador finis di posisi ke-4 babak kualifi kasi Piala Dunia 2014 zona Amerika Selatan dengan mengemas 25 angka.
Hal inilah yang sedikit memusingkan Rueda. Dia harus berusaha bagaimana membuat para pemainnya tetap nyaman bermain di luar negaranya. “Beberapa pekan terakhir fokus kami memang lebih pada pembenahan mental. Karena itu, menjadi kelemahan utama kami,” ujarnya.
Dia juga setuju dengan pendapat pemainnya bahwa laga pertama menjadi sangat penting untuk mereka. Jika bisa menahan Swiss atau apalagi bisa mengalahkannya, niscaya jalan mereka pekan depan akan lebih ringan.
Sesuai jadwal, Ekuador akan menghadapi Swiss di laga perdana pada 15 Juni nanti di Estadio Nacional, Brasilia. Setelah itu, mereka akan menghadapi Honduras lima hari berselang di Arena da Baixada, Curitiba, dan terakhir menantang mantan juara dunia Prancis pada 25 Juni mendatang di Estadio Jornalista Mario Filho, Rio De Janeiro. (Berbagai sumber/Achmad Maulana)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NAV)
