Akun facebook Faizul Hakim membagikan narasi ini pada 2 Mei 2021. Berikut pernyataan Lee Kuan Yew yang diunggah.
"Kalian tak mungkin MELAWAN PRIBUMI dengan SENJATA tapi kalian bisa MENGALAHKAN mereka dengan STRATEGI ADU DOMBA seperti itulah kami MENGUASAI Singapura, Carilah Orang-orang MUNAFIK Karena Mereka Yang Dapat Engkau Bayar"
![[Cek Fakta] Lee Kuan Yew: Cara Mengalahkan Pribumi dengan Strategi Adu Domba? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/y7565treee.jpg)
Penelusuran:
Dari hasil penelusuran tim cek fakta medcom, klaim pernyataan mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew menyebut cara mengalahkan pribumi dengan strategi adu domba adalah salah. Faktanya, tidak ditemukan sumber valid terkait pernyataan tersebut.
Dilansir kompas.com, sosok Lee Kuan Yew memimpin Singapura selama 31 tahun. Ia meninggal pada 23 Maret 2015 di usia 91 tahun. Kompas.com, merangkum 8 pernyataan Lee Kuan Yew yang sangat dikenal. Namun, tidak ada satupun pernyataan yang menyebut strateginya menguasai Singapura dengan cara adu domba antar etnis.
![[Cek Fakta] Lee Kuan Yew: Cara Mengalahkan Pribumi dengan Strategi Adu Domba? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/67565gggdddsss.jpg)
Sejarah konflik dan kerusuhan etnis antara Melayu dan Tionghoa di Singapura menjadi catatan sejarah awal berdirinya negara kota tersebut. Dilansir dari merdeka.com, Singapura awalnya adalah wilayah otonomi khusus di bawah penguasaan Inggris.
Pada pemilihan umum 1959, Lee Kuan Yew adalah seorang politikus berpengaruh dan negara terpilih sebagai perdana menteri. Menjadi negara persemakmuran Inggris ternyata tidak segera membawa kebaikan. Pertentangan ras, ekonomi, dan ideologi, terutama karena banyak pegiat komunis dari China berupaya merebut Singapura, membuat negeri mungil ini kerap dilanda kerusuhan selama periode 1950-an.
Melihat gelagat Inggris mulai abai mengurus Singapura, pemimpin Negeri Singa itu memilih merapat dengan negara tetangganya Malaysia Pada 31 Agustus 1963, Singapura resmi bergabung dengan Federasi Malaysia, bersama Sabah dan Serawak.
Pemimpin Malaysia rupanya menerapkan kebijakan pemberian hak khusus bagi bumiputera, yaitu etnis Melayu. Prasangka etnis juga merebak dengan pemerintahan di Kuala Lumpur kerap mendiskriminasi warga etnis Tionghoa.
Akibatnya, Singapura kembali terjebak dalam kerusuhan demi kerusuhan, paling parah terjadi pada 1964. Merasa negara kecil itu hanya bisa menjadi biang rusuh, parlemen Malaysia pada 1965 membuat keputusan mengejutkan. Dengan suara 126 banding 0, seluruh anggota dewan perwakilan rakyat sepakat mengeluarkan Singapura dari Federasi Malaysia. Singapura akhirnya menjadi satu-satunya negara di dunia yang merdeka bukan karena keinginan sendiri.
![[Cek Fakta] Lee Kuan Yew: Cara Mengalahkan Pribumi dengan Strategi Adu Domba? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/yutytree5566.jpg)
Kesimpulan:
Klaim pernyataan mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew menyebut cara mengalahkan pribumi dengan strategi adu domba adalah salah. Faktanya, tidak ditemukan sumber valid terkait pernyataan tersebut.
Informasi ini jenis hoaks imposter content (konten tiruan). Imposter content terjadi jika sebuah informasi mencatut pernyataan tokoh terkenal dan berpengaruh. Tidak cuma perorangan, konten palsu ini juga bisa berbentuk konten tiruan dengan cara mendompleng ketenaran suatu pihak atau lembaga.
![[Cek Fakta] Lee Kuan Yew: Cara Mengalahkan Pribumi dengan Strategi Adu Domba? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/IMPOSTER%20CONTENT(61).png)
Referensi:
1.https://internasional.kompas.com/berita/11541841-8.Pernyataan.Terkenal.dari.Lee.Kuan.Yew.
2.https://www.merdeka.com/dunia/kemerdekaan-singapura-hasil-bentrok-ras-dengan-malaysia.html
3.https://archive.fo/HpyOK
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News