Tangkapan layar pemberitaan palsu di media sosial. Foto: Facebook
Tangkapan layar pemberitaan palsu di media sosial. Foto: Facebook

[Fakta atau Hoaks]

[Cek Fakta] Benarkah Menusuk Ujung Jari dengan Jarum Panas sebagai Cara Pertolongan Pertama Penderita Stroke? Begini Faktanya

Medcom Files Cek Fakta
Wanda Indana • 02 November 2020 11:23
Beredar informasi yang menyebut menusuk jari dengan menggunakan jarum yang dibakar dapat menjadi pertolongan pertama dalam penanganan penyakit stroke. Informasi ini banyak beredar di media sosial.
 
Akun Facebook Rini Haerani membagikan informasi ini pada Senin, 26 Oktober 2020. Unggahan itu disertai foto foto-foto yang memperlihatkan ujung-ujung jari berdarah karena tusukan jarum. Unggahan itu direspons ramai warganet, terdiri dari 69 emotikon, 7 komentar, dan 130 kali dibagikan ulang.
 
Berikut penggalan narasi yang beredar:

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


 
"METODE PERTOLONGAN PERTAMA MELALUI "PELEPASAN DARAH" BAGI PENDERITA STROKE# .....Bila di rumah ada jarum suntik, itu paling baik. Bila tidak ada, pakailah jarum jahit atau jarum pentul. Namun sebelumnya jarum harus disterilkan dengan cara dibakar api sejenak. (pakai korek api, kompor). Kemudian tusuklah kesepuluh ujung jari di kedua tangan agar berdarah. Bila darah tidak keluar, bisa dipencet atau dipijit, hingga kesepuluh jari itu meneteskan darah ("setiap jari setetes"). Beberapa menit kemudian, si penderita dengan sendirinya akan sadar kembali..."
 

[Cek Fakta] Benarkah Menusuk Ujung Jari dengan Jarum Panas sebagai Cara Pertolongan Pertama Penderita Stroke? Begini Faktanya
 

Penelusuran:
Dari hasil penelusuran, klaim bahwa menusuk jari dengan menggunakan jarum yang dibakar dapat menjadi pertolongan pertama dalam penanganan penyakit stroke adalah hoaks. Sejumlah pakar kesehatan menyebut upaya tersebut sia-sia.
 
Dilansir Medcom.id, melalui artikel berjudul "Langkah Mudah Kenali Gejala Stroke" dimuat 2 Februari 2017, Dokter Brandon Haskel, Medical Executive Kalbe Farma, pada diskusi tentang perkembangan penyakit saraf, menjelaskan dalam penanganan stroke ada prinsip time is brain, waktu adalah otak. Maksudnya, semakin cepat pertolongan diberikan, semakin banyak sel-sel otak yang dapat diselamatkan dari kerusakan. Sementara itu, upaya menusuk jari dengan jarum adalah salah.
 
"Golden periode atau jangka waktu terbaik penanganan stroke ialah 3-6 jam setelah gejala muncul. Jika ditangani dengan tepat pada golden periode, kecacatan dan kematian bisa dihindari," kata Brandon.
 
Jadi, lanjut Brandon, masyarakat perlu mewaspadai gejala stroke dan tidak menunda-nunda ke rumah sakit ketika tiba-tiba gejala itu muncul. "Ada mitos kalau kena stroke segera tusuk ujung jari pakai jarum. Itu salah. Kalau muncul gejala ya harus segera ke rumah sakit."
 

[Cek Fakta] Benarkah Menusuk Ujung Jari dengan Jarum Panas sebagai Cara Pertolongan Pertama Penderita Stroke? Begini Faktanya
 

 
Pula, dilansir Liputan6.com, melalui artikel berjudul "Bohong, Saat Stroke Menyerang Lalu Harus Tusuk Jari Sampai Keluar Darah" dimuat pada 23 Februari 2018, Spesialis Saraf dari Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, Dr.dr. Yuda Turana, Sp.S di Jakarta, menjelaskan hal yang sama.
 
"Tidak benar. Bahkan respons nyeri akibat tusukan jarum dapat meninggikan tekanan darah yang berisiko memperburuk stroke," tegas Dr.dr. Yuda Jumat 23 Februari 2018.
 
Spesialis Jantung dari Rumah Sakit Harapan Kita, dr. Dicky Armein Hanafy, SpJP (K),FIHA juga menegas metode tersebut adalah salah. Dia bahkan mengatakan cara ini tidak membawa hasil apapun.
 
"Tidak ada gunanya sama sekali. Ada risiko infeksi, apalagi kalau jarumnya tidak steril atau bersih," kata dia.
 

[Cek Fakta] Benarkah Menusuk Ujung Jari dengan Jarum Panas sebagai Cara Pertolongan Pertama Penderita Stroke? Begini Faktanya
 

Kesimpulan:
Klaim bahwa menusuk jari dengan menggunakan jarum yang dibakar dapat menjadi pertolongan pertama dalam penanganan penyakit stroke adalah hoaks. Sejumlah pakar kesehatan menyebut upaya tersebut sia-sia.
 
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
 
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
 

[Cek Fakta] Benarkah Menusuk Ujung Jari dengan Jarum Panas sebagai Cara Pertolongan Pertama Penderita Stroke? Begini Faktanya
 

Referensi:
https://www.medcom.id/rona/kesehatan/ObzBw79b-langkah-mudah-kenali-gejala-stroke
https://www.liputan6.com/health/read/3313480/bohong-saat-stroke-menyerang-lalu-harus-tusuk-jari-sampai-keluar-darah
https://archive.md/gtcMk#selection-747.0-747.75
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(WAN)
LEAVE A COMMENT
LOADING
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan