Ilustrasi.
Ilustrasi.

Terlalu Lama Main HP Bisa Bikin Kepala Pusing, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cahyandaru Kuncorojati • 21 Oktober 2025 19:26
Jakarta: Pernah merasa kepala berdenyut setelah terlalu lama menatap layar smartphone? Ternyata, fenomena ini bukan sekadar sugesti.
 
Sejumlah penelitian medis terbaru menunjukkan bahwa penggunaan smartphone berlebihan dapat memicu sakit kepala, migrain, hingga gangguan tidur karena kombinasi antara paparan cahaya biru, ketegangan mata, dan postur tubuh yang buruk.
 
Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Medical News Today menjelaskan bahwa paparan layar terlalu lama menyebabkan mata tegang (digital eye strain), yang kemudian memicu ketegangan di otot kepala dan leher. Kondisi ini sering kali berkembang menjadi sakit kepala ringan hingga migrain bagi sebagian orang.
 

Cahaya Biru dan Mata Lelah, Kombinasi Pemicu Nyeri

Paparan cahaya biru dari layar smartphone menjadi penyebab paling umum dari rasa pusing setelah penggunaan lama.

Cahaya ini, yang berasal dari LED di layar, membuat otot mata bekerja lebih keras untuk fokus dalam waktu panjang, terutama saat membaca teks kecil atau menatap layar di tempat gelap.
 
Menurut laporan ilmiah di PubMed Central (PMC), lebih dari 60% pengguna smartphone mengalami gejala “digital eye strain” seperti nyeri di area pelipis, mata kering, dan pandangan kabur setelah menatap layar lebih dari empat jam tanpa jeda.
 
Kondisi ini dapat memperburuk kelelahan visual dan menstimulasi saraf trigeminal, saraf yang juga berperan dalam munculnya rasa sakit kepala.
 
“Paparan layar dalam waktu lama membuat otot mata berkontraksi terus-menerus. Kombinasi ini dapat menimbulkan ketegangan di sekitar kepala dan leher,” tulis peneliti dari jurnal Effects of Smartphone Overuse on Headache, Sleep and Quality of Life (2021).
 

Postur Tubuh dan Posisi Leher Berperan Besar

Selain efek visual, cara kita memegang smartphone juga berkontribusi besar terhadap munculnya rasa pusing atau nyeri kepala.
 
Menundukkan kepala terlalu lama, posisi yang dikenal sebagai text neck, menambah tekanan hingga 27 kilogram pada tulang leher dan punggung atas. Kondisi ini menyebabkan aliran darah ke kepala menjadi tidak lancar dan memicu nyeri di area tengkuk.
 
Penelitian lain dalam Increased Screen Time and Migraine Study (2023) menemukan bahwa durasi penggunaan layar di atas enam jam per hari meningkatkan risiko migrain hingga 45%, terutama pada remaja dan pekerja yang banyak berinteraksi lewat perangkat digital.
 

Gangguan Tidur yang Memperburuk Sakit Kepala

Masalah lain yang sering diabaikan adalah gangguan tidur akibat penggunaan smartphone sebelum tidur. Cahaya biru terbukti menekan produksi hormon melatonin,  hormon yang membantu tubuh mengatur ritme sirkadian atau jam biologis alami.
 
Kurangnya durasi tidur berkualitas akan memperburuk kondisi otak, menyebabkan otot tegang dan memicu sakit kepala keesokan paginya.
 
Para ahli menyarankan menghindari paparan layar minimal 30 menit sebelum tidur serta mengaktifkan fitur night mode atau blue light filter untuk mengurangi risiko tersebut.
 

Cara Mencegah Kepala Pusing karena HP

Meski sulit lepas dari smartphone, beberapa langkah sederhana bisa membantu mencegah efek buruknya. Pertama, gunakan aturan “20-20-20” artinya setiap 20 menit menatap layar, alihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik.
 
Kedua, perhatikan postur saat menggunakan smartphone, hindari posisi menunduk terlalu lama, dan istirahatkan mata secara berkala.
 
Menggunakan kacamata anti-blue light juga bisa membantu mengurangi intensitas cahaya biru. Sementara itu, untuk pengguna berat, disarankan mengatur tingkat kecerahan layar sesuai cahaya ruangan agar mata tidak bekerja terlalu keras.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan