[Cek Fakta] Sejumlah Siswa di Sekolah Afrika Selatan Meninggal usai Vaksinasi Covid-19? Ini Faktanya

Beredar sebuah narasi bahwa sejumlah siswa di sebuah sekolah di Afrika Selatan (Afsel) meninggal dunia usai mengikuti vaksinasi Covid-19. Narasi ini beredar di WhatsApp, baru-baru ini.
 
Berikut narasi selengkapnya:

"Satu sekolah.. Di Afsel... Meninggal pasca di Vaksin... Postingan kawan kawan di Berbagai media mnstream di hapus sama BIG TECH... nya SORROS... Cuma bisa di share lewat Telegram...skarang kita bagi... brantai lewat WA."

 

 

Benarkah demikian?
Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa sejumlah siswa di sebuah sekolah di Afrika Selatan meninggal dunia usai mengikuti vaksinasi Covid-19, tidak berdasar. Faktanya, tidak ditemukan informasi resmi dan valid mengenai hal itu.
 
Di sisi lain, juga beredar sebuah video dengan narasi senada di Afrika Selatan. Narasinya yakni sebuah video memperlihatkan 13 anak tergeletak di lantai usai menerima vaksin Covid-19 di sebuah sekolah di Afrika Selatan.
 
Faktanya, pihak otoritas setempat telah memberikan klarifikasi. Mereka mengaku tidak menerima laporan terkait kematian sejumlah siswa usai vaksinasi di Afrika Selatan.

"Faktanya, ini hanya informasi yang salah yang dirancang untuk menyesatkan orang-orang kami, orang tua dan wali pada khususnya," kata Juru Bicara Departemen Kesehatan Afrika Selatan Foster Mohale seperti dimuat dalam laporan Associated Press pada 29 Oktober 2021.

Lebih lanjut, video itu sebenarnya memperlihatkan sejumlah anak yang tewas karena terinjak-injak di sebuah sekolah di Kenya pada Februari 2020. Kala itu sekitar 14 siswa tewas terinjak-injak dan 39 lainnya mengalami luka-luka.
 


 

Kesimpulan:
Klaim bahwa sejumlah siswa di sebuah sekolah di Afrika Selatan meninggal dunia usai mengikuti vaksinasi Covid-19, tidak berdasar. Faktanya, tidak ditemukan informasi resmi dan valid mengenai hal itu.
 
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
 
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
 


 

Referensi:
https://apnews.com/article/fact-checking-819989433791
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News