Adalah akun facebook Bumi Nuswantara yang turut mengunggah video dengan narasi tersebut, Selasa 8 Februari 2022. Berikut narasinya:
".....bahwa mereka ingin mengendalikan populasi dunia. Penduduk dunia ini sudah terlalu banyak. Makanya vaksin Covid ini diciptakan untuk melenyapkan kita. Untuk membunuh sebagian besar populasi. Saya tak berpikir itu semacam buku atau novel mengerikan yang pernah ditulis. Tapi ini nyata. Dan saya mempercayainya 100 persen," kata seseorang dalam video itu.
![[Cek Fakta] Vaksin Covid-19 Dibuat untuk Melenyapkan Penduduk Dunia karena sudah Terlalu Banyak? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Rabu8feb.png)
Benarkah demikian?
Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa vaksin Covid-19 dibuat untuk melenyapkan penduduk dunia karena sudah terlalu banyak, adalah salah. Faktanya, justru vaksin Covid-19 dibuat sebagai ikhtiar untuk mencegah risiko terburuk jika terpapar Covid-19.
Narasi seperti ini sangat sering ditemukan di media sosial. Narasi ini dipastikan hoaks. Kami beberapa kali menemukan dan mengulas isu senada. Selengkapnya dapat dibaca di sini:
[Cek Fakta] Foto Koran 2011 soal Depopulasi lewat Vaksinasi? Ini Faktanya
![[Cek Fakta] Vaksin Covid-19 Dibuat untuk Melenyapkan Penduduk Dunia karena sudah Terlalu Banyak? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Rabu8feb1.png)
Kesimpulan:
Klaim bahwa vaksin Covid-19 dibuat untuk melenyapkan penduduk dunia karena sudah terlalu banyak, adalah salah. Faktanya, justru vaksin Covid-19 dibuat sebagai ikhtiar untuk mencegah risiko terburuk jika terpapar Covid-19.
Referensi:
https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/4baqEj0b-cek-fakta-foto-koran-2011-soal-depopulasi-lewat-vaksinasi-ini-faktanya
https://www.facebook.com/groups/561631561541003/posts/668592857511539/
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News