Adalah akun twitter Jara_Mbojo @umaralims yang mengunggah video berdurasi 1 menit tersebut. Ia mengatakan setiap hari sebanyak 30 TKA asal Tiongkok tiba di Bandara Haluoleo.
"Tiap Hari 30 TK asal Cina Masuk Melalui Bandara Halu Oleo menggunakan visa wisata untuk bekerja di Pertimbangan Morowali," tulis akun twitter Jara_Mbojo @umaralims, Sabtu 9 Mei 2020.
Unggahan akun ini ramai direspons warganet. Terdiri dari 123 komentar, 1.000 retweet dan disukai sekitar 1.200 akun twitter.
![[Cek Fakta] Video Penampakan Setiap Hari 30 TKA Tiongkok Tiba di Bandara Haluoleo? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/30(1).jpg)
Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa setiap hari sebanyak 30 TKA asal Tiongkok tiba di Indonesia melalui Bandara Haluoleo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, adalah salah. Faktanya video itu memperlihatkan peristiwa lama atau jauh sebelum pandemi covid-19.
Setidaknya video itu sudah terbit sekitar 4 tahun lalu. Di antaranya video yang sama diunggah kanal Youtube NAIRA. ID pada Selasa 15 Desember 2015. Video itu berjudul "001 PEKERJA ASING ASAL TIONGKOK BANJIRI BANDARA HALU OLEO".
![[Cek Fakta] Video Penampakan Setiap Hari 30 TKA Tiongkok Tiba di Bandara Haluoleo? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/301(1).jpg)
Selain itu, akun twitterkopihitam @bapaknyazafran juga menyangkal unggahan tersebut. Ia menyertakan tangkapan layar video dari kanal Youtube PGMC TV sebagai bukti.
Video itu berjudul "Pekerja asing asal Tiongkok Banjiri Bandara Halu Oleo". Akun @bapaknyazafran menyesalkan sikap sejumlah warganet terhadap unggahan tersebut.
"Ini berita lama.. 2 TAHUN YG LALU BAMBAAANNNGGG.. dan masih banyak aj yg komen tanpa cross check," tulis akun twitter kopihitam @bapaknyazafran, Minggu 10 Mei 2020.
![[Cek Fakta] Video Penampakan Setiap Hari 30 TKA Tiongkok Tiba di Bandara Haluoleo? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/302(1).jpg)
Kesimpulan:
Klaim bahwa setiap hari sebanyak 30 TKA asal Tiongkok tiba di Indonesia melalui Bandara Haluoleo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, adalah salah. Faktanya video itu memperlihatkan peristiwa lama atau jauh sebelum pandemi covid-19.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.
Referensi:
1.https://www.youtube.com/watch?v=dXnUC_uraKE
2.https://twitter.com/bapaknyazafran/status/1259323792934887424
3.https://www.youtube.com/watch?v=w-FpYhDXdUg
*Jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks dan memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta dapat melaporkan kepada kami melalui surel cekfakta@medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News