"Keluarga sejahtera karena upahnya layak, dan bila membutuhkan diberikan bansos sesuai kebutuhannya. Bansos plus," kata Anies dalam debat kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu, 4 Februari 2023.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menyinggung pemerintah sekarang yang menjadikan bansos sebagai alat kepentingan politik.
"Bukan memberikan bansos untuk kepentingan yang memberi, tapi untuk kepentingan yang diberi," kata Anies.
Baca juga: Cek Fakta: Prabowo Sebut Indonesia Kekurangan 140 Ribu Dokter |
Penelusuran:
Selama masa kampanye, bansos memang menjadi alat politik. Hal ini dibuktikan dengan kejanggalan presiden Jokowi yang membagikan bantuan sosial (bansos) tanpa melibatkan Menteri Sosial, Tri Rismaharini. Bagi-bagi bansos tanpa melibatkan Mensos tak hanya sebuah pelanggaran, namun hal tersebut merusak tata pemerintahan. Pasalnya bansos merupakan otoritas dari kementerian yang dipimpin Risma sebagai Menteri Sosial.
Alih-alih untuk kepentingan umum, Jokowi justru dinilai membagi-bagikan bansos untuk kepentingan elektoral pasangan calon presiden tertentu. Pasalnya putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka diketahui sebagai salah satu kontestan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto ikut mengkritik adanya beras Bulog bergambar Gibran.
"Di dalam kebijakan raskin sehingga beras untuk rakyat miskin yang dari Bulog, kemudian muncul gambar pasangan 02 Prabowo-Gibran. Ini penyalahgunaan politik bansos yang sangat serius," tegas Hasto
Kesimpulan:
Klaim Anies Baswedan tentang bansos yang digunakan kepentingan yang memberi adalah benar. Penilaian ini diberikan saat berbagai sumber tepercaya menginformasi klaim atau informasi yang valid.

Referensi:
https://www.medcom.id/pemilu/news-pemilu/ob3Z2n0N-3-kejanggalan-penyaluran-bansos-oleh-jokowi-jelang-pencoblosan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News