Tangkapan layar berita palsu Foto:Facebook
Tangkapan layar berita palsu Foto:Facebook

[Fakta atau Hoaks]

[Cek Fakta] Uang Tutup Mulut Rp100 Juta untuk Keluarga 6 Anggota FPI yang Tewas? Ini Faktanya

Medcom Files Cek Fakta
Whisnu Mardiansyah • 23 Desember 2020 08:35
Beredar sebuah narasi pemerintah memberikan uang tutup mulut kepada setiap keluarga anggota Front Pembela Islam (FPI) yang tewas saat bentrokan dengan polisi di tol Jakarta-Cikampek. Narasi ini beredar di media sosial facebook.
 
Akun facebook atas nama Kimbab Kimci membagikan video ini pada 22 Desember 2020. Dalam unggahannya ia memberikan narasi sebagai berikut.

"Keluarga korban pembantaian yg di lakukan rejim kowi melalui tangan algojonya nya sipoli,,,
mendatangi keluarga para korban untuk tutup mulut dan tidak melanjutkan tuntutan nya melalui jalur hukum di Komnas HAM,
katanya jangan di lanjutkan karena musibah pembunuhan ini sdh kehendak ALLAH,,,
Keluarga korban di suap di beri uang rata-rata 100 juta rupiah,,,,,
tapi uang itu malah buat di jadikan barang bukti di Komnas HAM...
#IndonesiaHumanRightsSOS"


Video berdurasi lima menit itu menggabungkan kutipan wawancara Ketua Bidang Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas, Komnas HAM dengan tangkapan layar artikel terkait kasus tewasnya enam anggota FPI.
 
Unggahan ini mendapatkan respon dari 302 warganet. Serta 21 komentar dan 417 kali dibagikan ulang.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


 
[Cek Fakta] Uang Tutup Mulut Rp100 Juta untuk Keluarga 6 Anggota FPI yang Tewas? Ini Faktanya Penelusuran:
Dari hasil penelusuran tim cek fakta medcom.id, klaim pemerintah memberikan uang tutup mulut untuk keluarga anggota FPI yang tewas dalam bentrokan dengan polisi adalah salah. Faktanya, uang Rp100 juta dalam narasi tersebut tak terkait dengan insiden tewasnya enam anggota FPI.
 
Kutipan wawancara dan tangkapan layar dalam video tersebut, dua peristiwa yang tidak saling berkaitan. Adapun pernyataan Busyro Muqoddas dalam video tersebut terkait kasus kematian terduga teroris Siyono yang dianggap janggal.
 
Dilansir dari republika.co.id, dua bungkus "uang damai" yang diberikan petugas kepolisian kepada istri almarhum Siyono, Suratmi, akhirnya dibuka ke hadapan publik. Ketua Bidang Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas mengatakan, kedua bungkusan tersebut belum pernah dibuka sebelumnya.
 
"Kedua bungkusan ini belum pernah dibuka sebelumnya. Ternyata ini isinya uang senilai Rp 100 juta," kata Busyro di Jakarta, Senin, 11 April 2016.
 
Dia menjelaskan, uang ini akan digunakan untuk mengungkap sisi-sisi yang lebih terang tentang proses kematian Siyono yang tak wajar. Istri Siyono memilih menyerahkan uang ini kepada Muhammadiyah karena bagi keluarga Siyono mengungkap kebenaran jauh lebih berharga daripada uang.
 
Lebih lanjut Busyro mengungkap, Muhammadiyah bersama Komnas HAM melakukan autopsi dengan bantuan sembilan dokter profesional karena meninggalnya Siyono yang tak wajar. Memang, berdasarkan autopsi forensik, terdapat luka yang membuatnya meninggal.
 
"Kami melakukan autopsi untuk memberikan informasi agar masyarakat terdidik dan dididik dengan benar dan jernih. Tidak direkayasa, diberi opini sesat dan menyesatkan," katanya.
 
[Cek Fakta] Uang Tutup Mulut Rp100 Juta untuk Keluarga 6 Anggota FPI yang Tewas? Ini Faktanya
 
Dilansir dari kompas.com, Kapolri saat itu Jenderal Badrodin Haiti menekankan bahwa uang senilai Rp 100 juta yang diberikan kepada keluarga almarhum Siyono bukan uang dari Polri. Ia mengatakan, uang tersebut berasal dari kantong pribadi Kepala Densus 88 Brigjen (Pol) Eddy Hartono.
 
"Itu bukan uang negara, uang pribadi dari Kadensus. Ya, boleh saja," ujar Badrodin. Badrodin mengatakan, uang santunan biasa diberikan secara personal sebagai bentuk dukacita.
 
Ia membantah uang tersebut sebagai sogokan ke keluarga Siyono karena pada dasarnya kematian terduga teroris itu merupakan kecelakaan yang tak bisa dihindari. "Biasa, kalau kita ada kematian, pasti ada rasa simpati-lah sebagai rasa berdukacita. Itu sah-sah saja," kata Badrodin.
 
Terduga teroris Siyono (SY) tewas saat dibawa anggota Densus 88 Polri buat menunjukkan bunker penyimpanan senjata di sekitar Prambanan, Jawa Tengah. Dari hasil CT scan di Rumah Sakit Polri, Siyono diketahui tewas lantaran benda tumpul serta ada memar pada bagian tubuh.
 
[Cek Fakta] Uang Tutup Mulut Rp100 Juta untuk Keluarga 6 Anggota FPI yang Tewas? Ini Faktanya
 
Kesimpulan:
Klaim pemerintah memberikan uang tutup mulut untuk keluarga anggota FPI yang tewas dalam bentrokan dengan polisi adalah salah. Faktanya, uang Rp100 juta dalam narasi tersebut tak terkait dengan insiden tewasnya enam anggota FPI.
 
Informasi ini jenis hoaks Manipulated content (konten manipulasi). Manipulated content atau konten manipulasi biasanya berisi hasil editan dari informasi yang pernah diterbitkan media-media besar dan kredibel. Gampangnya, konten jenis ini dibentuk dengan cara mengedit konten yang sudah ada dengan tujuan untuk mengecoh publik.
[Cek Fakta] Uang Tutup Mulut Rp100 Juta untuk Keluarga 6 Anggota FPI yang Tewas? Ini Faktanya
Referensi:
1.https://archive.vn/xauNT
2.https://nasional.kompas.com/berita/11172041-Kapolri.Sebut.Uang.Rp.100.Juta.untuk.Keluarga.Siyono.dari.Kocek.Kadensus.88
3.https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/hukum/16/04/11/o5gicx394-dua-bungkus-uang-damai-untuk-suratmi-akhirnya-dibuka-berapa-isinya
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(WHS)
LEAVE A COMMENT
LOADING
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan