Adalah akun facebook Sarah Nurasiah yang turut mengunggah video berlogo NET pada Minggu 14 Juni 2020. Akun ini mengunggah dua foto yang masing-masing memperlihatkan kondisi wajah pria berbeda setelah terkena siraman air keras.
Akun ini meragukan mata Novel telah rusak akibat disiram air keras. Akun ini membuat narasi bahwa Novel menggunakan lensa kontak saat berada di depan kamera wartawan.
"KLO YG NOVEL DI WAWAN CARA DI MEDIA PAKE LENSA MATA TAUK..!!!," tulis akun Sarah Nurasiah.
![[Cek Fakta] Video Ini Dijadikan Dasar Meragukan Mata Novel Baswedan Rusak? Simak Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/novel1(1).jpg)
Berikut narasi lengkapnya:
"LOGIKA GK MENURUT ANDA...?????
NOVEL BASWEDAN DI SIRAM AIR KERAS KOK KULIT Y, UTUH TDK LECET TDK LEBAM TDK GOSONG.....????????
Biji MATA Y, JUGA TDK APA2 NORMAL TUH...!!
KLO YG NOVEL DI WAWAN CARA DI MEDIA PAKE LENSA MATA TAUK..!!!
COBA BEDAKAN WAJAH NOVEL DGN KE 2 FOTO INI YG BENAR2 DI SIRAM AIR KERAS..!!!."
Unggahan ini ramai direspons warganet. Berikut sejumlah komentar yang muncul:
"#JikaRekayasa....harus dibongkar ....busa korek info dr RS singapura," tulis akun Dikdik Adinusa, Minggu 14 Juni 2020.
"Drama korea tuh," tulis akun Feby Faisal, Minggu 14 Juni 2020.
"Logikanya, kl disiram pasti refleks mata ketutup. Jadi yg kena duluan itu kelopak mata dan wajah. Nah ini ga logisnya, kok matanya jadi katarak doang...," tulis akun RM Rayi Iswara Puspokusumo.
Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa video itu memperlihatkan kondisi mata penyidik KPK Novel Baswedan tidak mengalami kerusakan, adalah salah. Faktanya, Novel benar-benar mengalami kerusakan pada mata.
Video identik diunggah channel Youtube Official NET News pada Kamis 20 April 2017. Dalam video berjudul "EKSKLUSIF: Kondisi Terkini Novel Baswedan Jalani Perawatan - NET24" itu, dijelaskan Novel sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Singapura.
Reporter NET menyapa Novel yang tengah berada di kursi roda. Reporter menanyakan kabar terbaru Novel saat itu. Di antaranya terkait kondisi mata.
"Matanya sekarang bisa lihat enggak pak? Buram gitu?," tanya Reporter NET dan diamini oleh Novel.
![[Cek Fakta] Video Ini Dijadikan Dasar Meragukan Mata Novel Baswedan Rusak? Simak Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/novel2(1).jpg)
Seperti diketahui, Novel disiram air keras di dekat rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Senin 11 April 2017. Sebenarnya kondisi awal setelah Novel disiram, pada bagian wajahnya juga mengalami luka. Hal itu tampak dari foto yang beredar di hari pertama kejadian. Seperti dilansir Jawapos.com dalam artikel ini.
![[Cek Fakta] Video Ini Dijadikan Dasar Meragukan Mata Novel Baswedan Rusak? Simak Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/novel%204(1).jpg)
Sebelumnya, narasi senada terhadap video NET itu, juga sempat beredar pada akhir 2019. KPK memberikan bantahan dengan mengunggah video berjudul "[KLARIFIKASI] Video Novel Baswedan Dua Tahun Lalu" pada Kamis 7 November 2019.
Berikut isi artikel selengkapnya:
"Akun Instagram @vera_aoki mengunggah sebuah video yang menunjukkan Penyidik KPK Novel Baswedan menggunakan kursi roda dan disapa oleh seseorang yang menyebut dari Net TV. Dalam kolom komentarnya, @vera_aoki menyebutkan bahwa Novel Baswedan lupa memasang soft lense sehingga masih bisa melirik ke kanan dan ke kiri.
Belakangan unggahan tersebut dihapus dan berganti dengan pernyataan video tersebut adalah video dua tahun lalu. Selain itu, ia juga mengunggah foto dengan keterangan:
“Apakah ada kerja sama antara kepolisian Indonesia&Singapore…? Apakah bisa mendapatkan keterangan dari pihak rumah sakit, dan memeriksa integritas dokter dan rumah sakit General Singapore…? Kejadian di suram air keras 11 April 2017.
Waktu diberangkatkan ke Singapore, penuh perban.
Apa iya tanggal 19 April 2017, perban sudah bisa di buka, tidak ada tampak bekas kena air keras… dll.
Aapakah ada tenaga ahli kedokteran mata atau kulit yg bisa bantu kasih penjelasan..?? Bagi saya yg org awam, namanya kena air keras.. bukan hanya biji mata yang rusak, pelipis pinggiran mata akan meleleh, terbakar zat tersebut, bahkan bikin mata bisa sepatu keluar, kalau sampai jaringan urat pinggiran mata rusak.”
Video yang beredar luas itu memperlihatkan Novel tengah didorong di sebuah kursi roda di RS di Singapura. Video itu kemudian di-framing bahwa serangan air keras tersebut rekayasa dan mata Novel baik-baik saja. Salah satu video tersebut bisa disaksikan pada channel berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=N7Rhq1-Cq40
KPK melihat video dan keterangan dalam akun tersebut merupakan serangan dan informasi menyesatkan yang dapat membentuk narasi negatif tentang KPK dan pegawainya. Apalagi kemudian video dan komentar tersebut beredar di platform media sosial lain.
KPK merasa perlu mengklarifikasi informasi tersebut karena beberapa pihak seperti masyarakat dan rekan jurnalis mulai banyak menanyakan kebenaran video tersebut.
Pertama, KPK menyatakan bahwa video tersebut diambil oleh Wartawan Net TV di lobby SNEC (Singapore National Eye Center), pada tanggal 18 April 2017, saat Novel Baswedan baru saja melakukan pengecekan kondisi mata. Ketika itu wartawan sengaja menunggu Novel Baswedan di depan lift.
Novel Baswedan dirawat di Singapura sejak 12 April 2017. Sejak dirawat, Novel Baswedan telah menjalani beberapa perawatan untuk mengobati luka-luka yang dia derita akibat penyiraman air keras oleh orang tidak dikenal pada 11 April 2017.
Rangkaian pengobatan yang sudah dijalani sejak 12 April 2017:
-14 April 2017, tim dokter SGH Burn Unit, Plastic Surgery dan Otaloryngalogy berhasil membersihkan luka bakar di bagian wajah Novel Baswedan.
-15 April 2017, tim dokter THT berhasil membersihkan residu air keras di saluran pernapasan Novel Baswedan.
-Sebagai informasi, pada tanggal 14 April 2017, Novel Baswedan mengeluh sesak nafas dan setelah dilakukan pengecekan diketahui terdapat luka bakar di rongga hidung. Kondisi kedua mata NB saat itu adalah seluruh selaput pelindung kornea mata terbakar. Opsi yang dilakukan oleh dokter pada saat itu adalah menunggu proses pertumbuhan selaput mata dengan rutin obat tetes mata untuk memacu pertumbuhan selaput mata.
-Namun kemudian diketahui pertumbuhan selaput mata kiri mengalami gangguan pertumbuhan sehingga pada bulan Agustus 2017, dokter melakukan operasi Osteo-odonto-keratoprosthesis (OOKP) tahap pertama.
Terkait dengan luka di wajah Novel Baswedan yang disebut tidak parah, hal ini sudah dijelaskan oleh Tim Pencari Fakta yang dibentuk Kapolri saat itu, Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Sedangkan terkait zat kimia, TPF melakukan evaluasi dan pendalaman dengan melakukan analisa dan wawancara tambahan terhadap Puslabfor Polri, pendalaman hasil Visum Et Repertum (VER) RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, saksi ahli kimia dari Universitas Indonesia dan dokter spesialis mata.
"Didapat fakta-fakta bahwa zat kimia yang digunakan pada perstiwa penyiraman ke wajah korban adalah asam sulfat (H2SO4), berkadar larut tidak pekat sehingga tidak mengakibatkan luka berat permanen pad a wajah korban dan baju gamis yang dikenakan korban juga tidak mengalami kerusakan dan penyiraman tersebut tidak mengakibatkan kematian," kata Nur Kholis.
https://news.detik.com/berita/d-4628170/tentang-3-orang-terkait-kasus-novel-yang-bakal-dilacak-tim-kabareskrim
Sejak kemarin, Senin, 4 November 2019, Novel Baswedan berada di Singapura untuk menjalani pemeriksaan rutin.
Pagi ini, Selasa, 5 November 2019, Novel Baswedan menjalani pemeriksaan Dokter Glaukoma dan Retina. Selanjutnya, besok akan dilakukan pemeriksaan oleh dokter ahli kornea, dokter utama yang menangani Novel Baswedan.
Hingga saat ini, mata Novel Baswedan sebelah kanan masih tidak bisa melihat dengan jelas dan tetap menggunakan hard lense untuk membantu melihat dengan baik. Mata sebelah kanannya tidak bisa sampai membaca dan sensitive dengan cahaya.
Mata kiri yang telah dilakukan operasi OOKP sejak 4 bulan lalu, ada masalah pendarahan di balik lensa yang mengakibatkan Novel Baswedan tidak bisa melihat sama sekali. Saat ini, kondisi mata kirinya semakin membaik dan semakin berkurang pendarahannya.
Bila kondisinya terus membaik, mata kiri Novel Baswedan menjadi tumpuan penglihatan dan masih bisa membaca dengan menggunakan kacamata +4, sudut pandang penglihatan sempit, seperti melihat dengan teropong.
Baca juga:
Berita “Reporter NET TV yang saat itu meliput ke Singapura, Delviana Azari buka suara mengenai viralnya video NET tersebut https://news.detik.com/berita/d-4775276/jurnalis-yang-videonya-diviralkan-untuk-sudutkan-novel-baswedan-angkat-bicara?tag_from=mnews_beritaTerkait
Klarifikasi Delviana Azari: https://www.youtube.com/watch?v=6uor-GlqNis&feature=youtu.be
![[Cek Fakta] Video Ini Dijadikan Dasar Meragukan Mata Novel Baswedan Rusak? Simak Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/novel3(1).jpg)
Kesimpulan:
Klaim bahwa video itu memperlihatkan kondisi mata penyidik KPK Novel Baswedan tidak mengalami kerusakan, adalah salah. Faktanya, Novel benar-benar mengalami kerusakan pada mata.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.
Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=eJEu-EllON4&t=3s
https://www.jawapos.com/nasional/hukum-kriminal/11/04/2017/pelaku-penyiraman-air-keras-ke-novel-baswedan-pakai-ninja/
https://www.kpk.go.id/id/berita/klarifikasi-informasi-hoaks/1349-klarifikasi-video-novel-baswedan-dua-tahun-lalu
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News