Utamanya di media sosial. Di antara kabar hoaks pada Maret 2020 masih didominasi kabar duka dan covid-19. Kami memeriksa kabar tersebut dan mengungkap fakta sebenarnya.
Pertama, sejumlah tokoh dikabarkan meninggal dunia. Yakni, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz, dan Aktor Tom Hanks.
Beredar narasi di media sosial bahwa Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud meninggal dunia. Adalah akun youtube Bima Bmr mengunggah sebuah video berdurasi 1 menit 2 detik pada Senin 9 Maret 2020. Video itu telah ditonton sebanyak 668 kali.
"Semoga amal ibadahnya du terima di sisi allah," kata akun Bima Bmr.
Dari penelusuran kami, klaim bahwa Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud meninggal dunia, tidak berdasar.
Tidak ditemukan informasi valid terkait kabar kematian Raja Salman di berbagai platform dan media arus utama. Justru informasi terbaru adalah foto penampakan Raja Salman di tengah isu penangkapan anggota keluarga kerajaan Arab Saudi.
Selengkapnya di sini:
[Cek Fakta] Raja Salman Meninggal Dunia? Ini Faktanya

Kedua, beredar narasi bahwa Aktor Hollywood Tom Hanks meninggal dunia. Tom meninggal di usia 63 tahun.
Narasi ini beredar dari sebuah artikel yang dimuat situs the-daily-star.com pada Jumat 13 Maret 2020. Dalam artikel berjudul "BREAKING: CORONAVIRUS CLAIMS LIFE OF TOM HANKS," itu muncul narasi bahwa Tom Hanks meninggal pada usia 63 tahun.
Dari penelusuran kami, klaim bahwa Aktor Hollywood Tom Hanks meninggal dunia, tidak berdasar.
Bahwa benar Tom Hanks dan istri, Rita Wilson, positif mengidap virus korona (covid-19). Tom mengumumkan sendiri kabar tersebut lewat unggahan di akun Instagram @tomhanks pada Kamis 12 Maret 2020.
Selengkapnya di sini:
[Cek Fakta] Aktor Hollywood Tom Hanks Meninggal Dunia terkait Korona? Ini Faktanya

Ketiga, beredar di media sosial sebuah narasi bahwa bayi baru lahir bisa berbicara. Dinarasikan bayi itu bilang telur dapat mencegah virus korona atau covid-19.
Adalah channel Youtube Video pada Rabu 25 Maret 2020 yang mengunggah narasi tersebut. Akun ini juga menyertakan sebuah video memperlihatkan bayi yang seolah-olah sedang diwawancarai."Viral !! Bayi baru lahir berbicara !! Telur untuk mencegah corona."
"Mama telur mama. Telur jangan lupa jam 12 tengah malam. Mama telur, telur, telur rebus. Jangan lupa. Telur rebus, satu orang, satu. Jangan lupa, jangan lupa, mamaa," bunyi suara yang diklaim dari bayi tersebut.
Video berdurasi 12 detik ini ramai beredar di tengah warganet. Sejak diunggah, video ini telah ditonton lebih dari 443 ribu kali.
Dari penelusuran kami, klaim bahwa bayi baru lahir bicara telur dapat mencegah virus korona atau covid-19, adalah salah. Faktanya video tersebut merupakan suntingan.
Selengkapnya di sini:
[Cek Fakta] Video Bayi Bicara Telur Rebus Tengah Malam Dapat Mencegah Korona? Ini Faktanya

Keempat, beredar melalui pesan berantai WhatsApp kabar gembira bagi siapa saja yang sudah memiliki KTP elektronik (KTP-el/e-KTP). Mereka akan mendapatkan kompensasi Rp1 juta dan dipersilakan mendaftarkan diri dalam sebuah link.
Berikut narasi lengkapnya:
"Yang mempunyai E-KTP akan mendapatkan kompensasi sebesar Rp 1.000.000 silahkan mendaftar kan diri di link berikut https://s.id/ektp-covid19."
Dari penelusuran kami, klaim bahwa di tengah pandemi virus korona atau covid-19, pemilik KTP elektronik mendapatkan kompensasi Rp1 juta, adalah salah. Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrulloh menanggapi santai klaim tersebut. Zudan menilai klaim tersebut tidak perlu dianggap serius.
Selengkapnya di sini:
[Cek Fakta] Viral di Grup WA, yang Punya e-KTP Dapat Kompensasi Rp1 Juta ? Ini Faktanya

Kelima, beredar sebuah video memperlihatkan seorang pria tengah berdiri di dalam angkutan umum. Pria itu terlihat menempelkan air liurnya ke sebuah tiang di dalam angkutan umum tersebut.
Terhadap video itu, muncul narasi bahwa aksi itu merupakan bukti virus korona atau covid-19 disebarkan oleh tentara Amerika Serikat (AS) di Wuhan, Tiongkok.
Dari penelusuran kami, klaim bahwa video itu merupakan bukti tentara Amerika Serikat (AS) yang menyebarkan virus korona di bus Wuhan, Tiongkok, adalah salah.
Melalui teknik reverse image, kami menemukan video itu memperlihatkan seorang penumpang kereta bawah tanah di Brussels, Belgia. Aksi pria yang tidak disebutkan namanya itu, meresahkan publik setempat.
Selengkapnya di sini:
[Cek Fakta] Video Ini Bukti Tentara AS Sebar Korona di Bus Wuhan? Ini Faktanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News