Di antaranya kami temukan beredar di WhatsApp. Berikut narasinya:
"NEGARA TURKI MEMESAN 5, 2JT DOSIS VAKSIN NUSANTARA BUATAN Dr. TERAWAN dan TImnya. BRAVO Anak Bangsa."
Benarkah demikian?
![[Cek Fakta] Benarkah Turki Sudah Pesan 5,2 Juta Dosis Vaksin Nusantara? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/ahad29.png)
Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa Turki sudah memesan 5,2 juta dosis vaksin Nusantara, tidak berdasar. Faktanya, pihak Duta Besar RI di Turki, Lalu Muhamad telah memberikan klarifikasi. Menurut Lalu, Pemerintah Turki pasti berkoordinasi dengan kedutaan jika benar memesan vaksin Nusantara. Namun sepengetahuan Lalu, tidak ada koordinasi atau info terkait pemesanan tersebut.
"Tidak ada. Kalau pemerintah yang mau beli, pasti saya orang Indonesia pertama yang dikasih tahu," kata Lalu seperti dikutip CNNIndonesia.com, Jumat 27 Agustus 2021.
![[Cek Fakta] Benarkah Turki Sudah Pesan 5,2 Juta Dosis Vaksin Nusantara? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/ahad291.png)
Hal senada juga diungkap Siti Nadia Tarmizi dari Kementerian Kesehatan. Nadia menegaskan tidak ada informasi terkait pemesanan vaksin Nusantara dari pihak Turki.
"Kita tidak ada info terkait hal ini (pembelian vaksin Nusantara)," kata Nadia seperti dikutip Detik.com, Jumat 27 Agustus 2021.
![[Cek Fakta] Benarkah Turki Sudah Pesan 5,2 Juta Dosis Vaksin Nusantara? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/ahad292.png)
Vaksin Nusantara dikembangkan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Namun sejuah ini, Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) belum memberikan restu.
Kesimpulan:
Klaim bahwa Turki sudah memesan 5,2 juta dosis vaksin Nusantara, tidak berdasar. Faktanya, otoritas berwenang telah memberikan klarifikasi.
Referensi:
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210827124141-134-686277/dubes-ri-bantah-pemerintah-turki-pesan-vaksin-nusantara
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5699149/soal-kabar-vaksin-nusantara-dipesan-turki-begini-respons-kemenkes
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News