Pada narasi itu disebutkan Pemerintah Indonesia mengimpor vaksin dari Tiongkok. Sementara Tiongkok mengimpor vaksin dari Jerman.
"PINTARNYA CHINA ADALAH CHINA SENDIRI TAK MAU MEMAKAI VAKSIN BUATANNYA MEREKA SENDIRI, KARENA TAHU EFEK DAN BAHAYANYA, AKHIRNYA CHINA IMPORT VAKSIN DARI JERMAN, " bunyi narasi yang beredar.
Berikut narasi selengkapnya:
Cina impor vaksin 7,2 juta dosis dari Jerman, Indonesia impor vaksin dari china
HEBATNYA PEMERINTAH INDONESIA, SAKING HEBATNYA SAMPAI DI BODOHI CHINA, HEBATNYA PEMERINTAH INDONESIA ADALAH IMPORT VAKSIN DARI CHINA, SEDANGKAN CHINA IMPORT VAKSIN DARI JERMAN PINTARNYA CHINA ADALAH CHINA SENDIRI TAK MAU MEMAKAI VAKSIN BUATANNYA MEREKA SENDIRI, KARENA TAHU EFEK DAN BAHAYANYA, AKHIRNYA CHINA IMPORT VAKSIN DARI JERMAN
SUNGGUH HEBATNYA INDONESIA, HEBAT DI MODUSI CHINA, PLONGA PLONGO DI TIPU
https://tekno.tempo.co/read/1414600/vaksin-covid-19-pfizer-akan-masuk-cina-tahun-depan
![[Cek Fakta] Benarkah Tiongkok tak Gunakan Vaksin Buatan Sendiri dan Pemerintah Indonesia Dibodohi? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202020-12-17%20at%2008_12_01.png)
Penelusuran:
Dari penelusuran tim Cek Fakta Medcom.id, klaim bahwa Tiongkok membodohi Indonesia dengan tidak menggunakan vaksin buatan sendiri, adalah salah. Faktanya, Tiongkok sejak awal telah menggunakan vaksin buatan sendiri.
Pada 21 November 2020, dilaporkan hampir 1 juta warga Tiongkok telah disuntik vaksin covid-19 Sinopharm. Penyuntikan itu sudah dilakukan sejak Juli.
"Perusahaan farmasi China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) mengatakan, vaksin COVID-19 eksperimental buatannya telah digunakan ke hampir satu juta orang melalui program penggunaan darurat pada Juli lalu," tulis Detik.com dalam laporannya, Sabtu 21 November 2020.
![[Cek Fakta] Benarkah Tiongkok tak Gunakan Vaksin Buatan Sendiri dan Pemerintah Indonesia Dibodohi? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202020-12-17%20at%2008_13_15.png)
Mereka yang disuntikkan vaksin terdiri dari karyawan proyek konstruksi, diplomat dan siswa yang pergi ke luar negeri. Sejauh ini tidak ada laporan dari mereka yang terinfeksi covid-19 dan juga tidak ada laporan terkait efek samping.
Bahkan sejumlah pemerintah daerah di Tiongkok berbondong-bondong menebus vaksin buatan dalam negeri. Terbaru, Pemerintah Provinsi Jiangsu yang membeli vaksin produk Sinopharm dan Sinovac untuk keperluan darurat.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Zhejiang dan Sichuan yang membeli vaksin tersebut. Mereka membeli dengan harga grosir 200 yuan atau Rp433 ribu per dosis.
"Pemprov Sichuan mulai menggunakan vaksin untuk keperluan darurat yang disuntikkan kepada dua juta warganya yang bekerja di sektor berisiko tinggi terjangkit covid-19," tulis Media Indonesia yang mengutip Antara dalam laporannya, Rabu 16 Desember 2020.
![[Cek Fakta] Benarkah Tiongkok tak Gunakan Vaksin Buatan Sendiri dan Pemerintah Indonesia Dibodohi? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202020-12-17%20at%2008_13_44.png)
Pun halnya pengembang vaksin Sinovac. Mayoritas karyawan perusahaan farmasi Tiongkok, Sinovac Biotech telah menerima suntikan vaksin tersebut.
CEO Sinovac, Yin Wiedong mengatakan hampir 90 persen karyawannya beserta keluarga telah menerima suntikan vaksin secara sukarela. Total jumlah mereka semua sekitar 2.000 hingga 3.000 orang.
Yin mengatakan sejauh ini, risiko kemunculan efek samping vaksin Sinovac tergolong rendah. Beberapa efek samping yang dilaporkan berupa demam, nyeri di lokasi suntikan dan rasa lelah.
"Yin sendiri mengaku sudah mendapat suntikan vaksin, begitu juga dengan orang tua dan anak-anaknya," tulis Detik.com dalam laporannya, 6 September 2020.
![[Cek Fakta] Benarkah Tiongkok tak Gunakan Vaksin Buatan Sendiri dan Pemerintah Indonesia Dibodohi? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202020-12-17%20at%2008_15_05.png)
Impor Sinovac
Di sisi lain, Pemerintah Indonesia telah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin dari Sinovac. Namun vaksin ini masih dalam pengujian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait izin edar darurat.
"Kami akan menunggu sampai proses itu selesai. Saat BPOM menyetujui dan merilis izin penggunaan darurat, kami akan segera memulai program vaksinasi," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan seperti dilansir CNBCIndonesia.com, 11 Desember 2020.
Jika disetujui BPOM, selain untuk penggunaan darurat, jumlah dosis vaksin Sinovac yang sudah tiba di Indonesia juga jauh dari kata cukup. Alhasil pemerintah menentukan kelompok prioritas, yakni tenaga kesehatan.
Masyarakat Luas
Tim Mikrobiologi Uji Klinis Vaksin Universitas Padjadjaran, Sunaryati Sudigdoadi menambahkan, vaksin Sinovac masih dalam proses uji klinis tahap ketiga. Uji Klinis ini sudah dimulai sejak Agustus 2020 dan akan selesai pada Mei 2021.
Sejauh ini para relawan di Indonesia yang disuntikkan vaksin Sinovac tidak menunjukkan efek samping. Hasil evaluasi sementara akan rampung pada akhir Januari 2021. Waktu vaksinasi untuk kelompok prioritas dan masyarakat luas dibedakan.
"Vaksinasi akan diprioritaskan untuk orang yang berisiko terpapar covid-19 seperti tenaga kesehatan. Sedangkanvaksinasi untuk masyarakat luas, menunggu hasil akhir uji klinis tahap ketiga pada akhir Mei 2021," tulis Lampost.co, dalam laporannya 12 Desember 2020.
![[Cek Fakta] Benarkah Tiongkok tak Gunakan Vaksin Buatan Sendiri dan Pemerintah Indonesia Dibodohi? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202020-12-17%20at%2008_14_48.png)
Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi (KPCPEN) sekaligus Menteri BUMN, Erick Thohir meminta masyarakat menghentikan polemik negara asal vaksin covid-19. Erick menegaskan semua jenis vaksin yang dipilih pemerintah sudah terdaftar secara resmi di organisasi kesehatan dunia (WHO).
"Jangan terjebak ini vaksin China, vaksin Amerika, dan sebagainya. Semua vaksin yang sudah masuk ke dalam data WHO dan juga sudah melalui uji klinis semua vaksin sudah dinilai baik. Jadi jangan terjebak dalam arti apa-apa," kata Erick seperti dilansir Liputan6.com, Sabtu 12 Desember 2020.
![[Cek Fakta] Benarkah Tiongkok tak Gunakan Vaksin Buatan Sendiri dan Pemerintah Indonesia Dibodohi? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202020-12-17%20at%2008_15_21.png)
Terkait kehalalan, BPOM memastikan vaksin Sinovac memenuhi syarat untuk mendapatkan label halal. Namun MUI masih akan melakukan sejumlah hal lainnya agar sertifikat halal bisa diterbitkan.
"Alhamdulillah dari aspek mutu dari hasil yang didapatkan inspeksi BPOM, Biofarma dan MUI, aspek halalnya bisa dikatakan sudah memenuhi, sudah sesuai aspek obat yang baik," kata Kepala BPOM Penny K Lukito seperti dilansir Republika.co.id, Jumat 27 November 2020.
![[Cek Fakta] Benarkah Tiongkok tak Gunakan Vaksin Buatan Sendiri dan Pemerintah Indonesia Dibodohi? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202020-12-17%20at%2008_15_39.png)
Bukan Hanya Sinovac
Pemerintah tidak hanya menetapkan vaksin covid-19 asal Tiongkok yang bisa digunakan di Indonesia. Sejauh ini telah ada enam jenis vaksin yang boleh digunakan.
Hal itu berdasarkan Keputusan Menkes Nomor HK.01.07/Menkes/9860/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksin Virus Disease 2019 (Covid-19).
"Menetapkan jenis vaksin yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, PFizer Inc and BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd sebagai vaksin covid-19 yang dapat digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi di Indonesia,” seperti yang dikutip Medcom.id dari Kepmenkes tersebut, 6 Desember 2020.
Namun pada 24 November 2020, dilaporkan Pemerintah Indonesia tidak akan membeli vaksin dari Pfizer dan Moderna. Pasalnya dua jenis vaksin itu tidak memenuhi kriteria Indonesia dalam hal syarat penyimpanan dan distribusi dingin atau cold chain.
"Sebagai catatan tambahan, vaksin yang akan dibeli pemerintah juga vaksin yang cold chain atau distribusinya friendly dengan distribusi kita, yaitu -2 sampai -8 derajat celcius," kata Menteri BUMN Erick Thohir seperti dilansir Republika.co.id, Rabu 25 November 2020.
Adapun pada Selasa 15 Desember 2020 lalu, sempat heboh terkait kabar bahwa Tiongkok akan mengimpor vaksin Pfizer. Impor itu disebut-sebut dilakukan oleh salah satu perusahaan farmasi yang terdaftar di Tiongkok, Shanghai Fosun Pharmaceutical Group.
"Fosun berencana mengimpor sebanyak 7,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Jerman itu pada pertengahan pertama 2021 per Januari," tulis Tempo.co dalam laporannya, 15 Desember 2020.
Kesimpulan:
Klaim bahwa Tiongkok membodohi Indonesia dengan tidak menggunakan vaksin buatan sendiri, adalah salah. Faktanya, Tiongkok sejak awal telah menggunakan vaksin buatan sendiri.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
![[Cek Fakta] Benarkah Tiongkok tak Gunakan Vaksin Buatan Sendiri dan Pemerintah Indonesia Dibodohi? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/hoaks%20mislead(36).jpeg)
Referensi:
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5263926/hampir-1-juta-warga-china-sudah-disuntik-vaksin-covid-19-sinopharm
https://mediaindonesia.com/internasional/369498/tiongkok-benderol-vaksin-covid-19-lokal-setara-rp433-ribu
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20201211134856-37-208424/luhut-bila-tuhan-izinkan-vaksinasi-covid-19-ri-akhir-2020
https://www.lampost.co/berita-uji-klinis-vaksin-covid-19-sinovac-tuntas-akhir-mei-2021.html
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5162106/belum-selesai-uji-klinis-90-persen-karyawan-sinovac-diberi-vaksin-corona
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4431822/vaksin-covid-19-impor-masuk-daftar-who-erick-thohir-minta-tak-ada-polemik
https://republika.co.id/berita/qkeumf463/bpom-vaksin-covid19-sinovac-sudah-penuhi-syarat-halal
https://republika.co.id/berita/qkb1tt328/erick-ungkap-alasan-tak-beli-vaksin-pfizer-atau-moderna
https://tekno.tempo.co/read/1414600/vaksin-covid-19-pfizer-akan-masuk-cina-tahun-depan/full&view=ok
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News