Berikut narasi pada pesan yang beredar:
Selamat siang. Kami dari tim vaksin GSP kemarin minggu mau tanya keluhan setelah divaksin.
Nama:
Alamat:
Nama ayah:
Nama Ibu:
Vaksin ke:
Keluhan setelah divaksin:
Keluhan saat ini:
Benarkah pesan tersebut berasal dari tim vaksinasi? Berikut cek faktanya:
Penelusuran:
Dari hasil penelusuran, klaim bahwa pesan yang beredar meminta sejumlah data diri beradal dari tim vaksinasi adalah hoaks. Faktanya, informasi tersebut telah dibantah Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika. Melalui akun resmi Twitter Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik @InfokomPMK, ditegaskan bahwa pesan tersebut adalah informasi palsu. Informasi itu adalah modus pencurian data (phising). Masyarakat diimbau untuk waspada jika menerima pesan tersebut.
Waspada penipuan!
Sob, telah beredar penipuan melalui pesan singkat yang pengirimnya mengatasnamakan tim vaksinasi. Tujuan penipuan ini adalah untuk mengumpulkan data pribadi penerima pesan.
Kesimpulan:
Klaim bahwa pesan yang beredar meminta sejumlah data diri beradal dari tim vaksinasi adalah hoaks. Faktanya, informasi tersebut telah dibantah Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Informasi ini jenis hoaks misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
![[Cek Fakta] Beredar Pesan Berantai Mengatasnamakan Tim Vaksinasi GSP Meminta Data Penerima Vaksin](https://cdn.medcom.id/images/library/images/WhatsApp%20Image%202020-08-07%20at%2018_30_14-6(140).jpeg)
Referensi:
https://twitter.com/InfokomPMK/status/1377995708490391553/photo/1
Pesan berantai
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News