Adalah akun facebook Saung Galing yang mengunggah foto dan narasi tersebut pada Selasa 3 Maret 2020. Ia mengklaim Fahri yang merupakan Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia dan Fadli sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra mendapatkan dukungan mayoritas rakyat Indonesia.
"Bakal calon presiden dan wakil presiden dapat dukungan 65 persen rakyat indonesia," kata akun Saung Galing.
Unggahan ini menuai respons dari banyak warganet. Terdiri dari 471 komentar dan 308 emotikon.
![[Cek Fakta] Fahri Hamzah dan Fadli Zon Didukung 65 Persen Rakyat Indonesia Maju di Pemilihan Presiden? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/f.jpg)
Penelusuran:
Klaim bahwa mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Fadli Zon didukung 65 persen rakyat Indonesia untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) adalah salah.
Faktanya bahwa Pilpres 2019 baru saja usai. Pilpres akan berlangsung lagi pada 2024.
Sejauh ini belum ada satu tokoh pun yang mendeklarasikan diri akan maju di Pilpres 2024. Pula Fahri Hamzah dan Fadli Zon.
Justru Fahri belakangan ini sibuk mengonsolidasikan partai barunya yang didirikan bersama mantan Presiden PKS, Anis Matta. Sementara Fadli Zon tampak sibuk sebagai Anggota DPR.
Belakangan ini juga, Fahri dan Fadli tampak kompak mengunjungi Lombok, Nusa Tenggara Barat. Hal itu terlihat dari akun twitter Fadli Zon @fadlizon.
"Siap2 terbang ke Lombok dr Sumbawa bersama Prof Din Syamsuddin, Bro
@Fahrihamzah n Mbak Neno Warisman," kata Fadli, Minggu 2 Maret 2020.
Soal klaim bahwa dua orang ini mendapatkan dukungan mayoritas rakyat Indonesia maju di Pilpres, juga tidak berdasar. Sejauh ini tidak ada data atau hasil survei terpercaya yang mendukung klaim tersebut.
![[Cek Fakta] Fahri Hamzah dan Fadli Zon Didukung 65 Persen Rakyat Indonesia Maju di Pemilihan Presiden? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/f2.jpg)
Kesimpulan:
Klaim bahwa mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Fadli Zon didukung 65 persen rakyat Indonesia untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) adalah salah.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis satire atau parodi. Konten jenis ini biasanya tidak memiliki potensi atau kandungan niat jahat, namun bisa mengecoh.
Satire merupakan konten yang dibuat untuk menyindir pada pihak tertentu. Kemasan konten berunsur parodi, ironi, bahkan sarkasme. Secara keumuman, satire dibuat sebagai bentuk kritik terhadap personal maupun kelompok dalam menanggapi isu yang tengah terjadi.
Sebenarnya, satire tidak termasuk konten yang membahayakan. Akan tetapi, sebagian masyarakat masih banyak yang menanggapi informasi dalam konten tersebut sebagai sesuatu yang serius dan menganggapnya sebagai kebenaran.
Referensi:
1.https://twitter.com/Fahrihamzah/status/1231229876448960513
2.https://twitter.com/fadlizon/status/1234409674809671682
3.https://twitter.com/fadlizon/status/1234294736418037765
Sumber:
https://web.facebook.com/photo.php?fbid=639285553282425&set=a.356625411548442&type=3&theater
*Jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks, dapat melaporkan kepada kami melalui surel cekfakta@medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News