Akun Facebook atas nama Annde Annde Lumut membagikan narasi ini pada 21 Agustus 2020. Dalam unggahannya ia memberikan narasi sebagai berikut.
"Berdasarkan sejarah di negeri ini hanya PKI yang sangat benci pada TNI dan ulama...
Hingga tega membunuh secara sadis."
Unggahan ini mendapatkan respon dari 82 warganet. Serta 34 komentar dan 21 kali dibagikan ulang.
Penelusuran:Dari hasil penelusuran tim cek fakta medcom.id, klaim bahwa anggota Babinsa di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara tewas dibunuh PKI adalah salah. Faktanya, kematian korban masih diselidiki oleh aparat gabungan dari polisi militer dan Polda Sulawesi Tenggara.
Dilansir dari Liputan6.com, penyidik gabungan TNI-Polri mengusut kematian Serda Rusdi, Babinsa (Bintara Pembina Desa) Bombana yang ditemukan tewas tergantung di pohon jambu mete. Korban pertama kali ditemukan Audi, warga Desa Rahantari, Kecamatan Kabaena Barat, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Rabu, 19 Agustus 2020.
"(Ikut menyelidiki) Sedang," singkat Kepala Dinas Penerangan AD Brigjen TNI Nefra Firdaus dilansir Liputan6.com.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolda Sulawesi Tenggara Irjen Merdisyam mengatakan jenazah Serda Rusdi anggota Koramil Kabaena diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara.
"Kematian Serda Rusdi ditangani Detasemen Polisi Militer (Den POM) Korem 143 Haluoleo. Kepolisian mendukung proses pengusutan," katanya.
![[Cek Fakta] Anggota Babinsa Tewas di Sulawesi Tenggara Dibunuh PKI? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/sdfdhfdjgfkj.jpg)
Dilansir dari CNNIndonesia.com, Dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kendari Raja Al Fatih Widya Iswara mengungkap ada tanda kekerasan di leher yang diduga jadi penyebab kematian Bintara Pembina Desa (Babinsa) Serda R (36).
Namun, Raja tidak menyebut detail jenis kekerasan tersebut. Ia juga enggan memberikan komentar atas hasil autopsi yang telah dilakukan.
"Nanti tanyakan saja ke penyidik karena bukan wewenang saya," kata Raja
Sementara itu, Kapolres Bombana AKBP Andi Herman menyebut, pihaknya belum menerima hasil autopsi dari RS Bhayangkara Kendari. Namun, berdasarkan keterangan awal dokter, bahwa korban mengalami luka di leher.
Ia juga menyebut tidak ada bekas kekerasan di tubuh Babinsa tersebut. Namun Andi Herman belum mau berbicara soal adanya dugaan bunuh diri atau dibunuh.
"Tapi kan kita tidak bisa dulu menduga-duga. Kita masih melakukan penyelidikan dulu," dilansir CNNIndonesia.com.
![[Cek Fakta] Anggota Babinsa Tewas di Sulawesi Tenggara Dibunuh PKI? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/raytuyi.jpg)
Kesimpulan:
Klaim bahwa anggota Babinsa di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara tewas dibunuh PKI adalah salah. Faktanya, kematian korban masih diselidiki oleh aparat gabungan dari polisi militer dan Polda Sulawesi Tenggara.
Informasi ini jenis hoaks Misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
![[Cek Fakta] Anggota Babinsa Tewas di Sulawesi Tenggara Dibunuh PKI? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/MISLEADING%20CONTENT(22).png)
Referensi:
1.https://www.liputan6.com/news/read/4335731/tni-polri-selidiki-kematian-serda-rusdi-babinsa-yang-tewas-tergantung
2.https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200821002949-12-537747/dokter-sebut-ada-tanda-kekerasan-di-leher-mayat-babinsa
3.https://archive.vn/05YeI
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News