Akun Facebook Hilman Anwar Al Badr membagikan kabar itu pada Senin, 31 Januari 2022. Akun itu mengunggah narasi sebagai berikut:
"Jualan Virus teroooosss..
omicron baru muncul, eh China
umumin seri teranyar nya lagi dengan nama
NEOCOV varian terbaru dari seri COVID 19,
lama2 udah kayak produksi SMARTPHONE..."
Benarkah? Berikut cek faktanya.
![[Cek Fakta] Muncul Varian Baru Virus Korona Penyebab Covid-19 Bernama NeoCov? Begini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202022-02-04%20at%2010_57_04.png)
Penelusuran:
Dari hasil penelusuran, klaim bahwa adanya varian baru virus Corona penyebab Covid-19 bernama NeoCov adalah salah. Faktanya, NeoCov bukan varian baru dari SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Profesor Lawrence Young, seorang ahli virus di Universitas Warwick, mengatakan NeoCoV adalah kerabat dari coronavirus yang berbeda yang terkait dengan sindrom pernapasan Timur Tengah (Mers-CoV). Dalam penelitian yang diterbitkan minggu ini, para ilmuwan yang berbasis di Wuhan memperingatkan bahwa NeoCoV dapat menyebabkan masalah jika berpindah dari kelelawar ke manusia.
“Kita perlu melihat lebih banyak data yang mengkonfirmasi infeksi pada manusia dan tingkat keparahan yang terkait sebelum menjadi cemas.[Studi] pra-cetak menunjukkan bahwa infeksi sel manusia dengan NeoCoV sangat tidak efisien." kata Young seperti dilansir independent.co.uk
Young menambahkan, virus korona khusus ini tampaknya tidak dinetralisir oleh antibodi manusia yang dilatih untuk menargetkan SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, atau Mers-Cov. Namun, Studi ini menunjukkan ada potensi ancaman NeoCoV menginfeksi manusia, tetapi tidak ada bukti bahwa itu telah dilakukan sejauh ini atau tidak ada indikasi seberapa menular atau fatalnya. Tes laboratorium juga menunjukkan bahwa kemampuan NeoCoV untuk menginfeksi sel manusia buruk.
Menurut WHO, NeoCov sebenarnya berasal dari jenis coronavirus yang berbeda dengan Mers-CoV. Mers-CoV yang asal-usulnya tidak sepenuhnya dipahami, adalah virus yang ditularkan ke manusia dari unta dromedari (Arab) yang terinfeksi.
Menurut analisis genom virus yang berbeda, diyakini bahwa itu mungkin berasal dari kelelawar dan kemudian ditularkan ke unta di beberapa titik di masa lalu.
"Mers-CoV telah diidentifikasi pada dromedari di beberapa negara di Timur Tengah, Afrika dan Asia Selatan," kata Organisasi Kesehatan Dunia.
Dilansir Kompas.com, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa NeoCov bukanlah varian baru dari virus Corona. NeoCov dilaporkan oleh para peneliti Cina dalam sebuah studi di jurnal "BioRxiv" yang belum mendapat tinjauan dari rekan sejawat (peer review).
"Dia adalah bentuk virus lain kerabat MERS-CoV. Ini baru ditemukan di kelelawar dan belum ada penularan di manusia. Jadi bukan varian baru dari Covid," kata Nadia.
Kesimpulan:
Klaim bahwa adanya varian baru virus Corona penyebab Covid-19 bernama NeoCov adalah salah. Faktanya, NeoCo bukan varian baru dari SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Informasi ini jenis hoaks false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.
![[Cek Fakta] Muncul Varian Baru Virus Korona Penyebab Covid-19 Bernama NeoCov? Begini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Cek%20Fakta%20-%20False%20Context(56).jpeg)
Referensi:
-https://www.independent.co.uk/news/science/what-is-neocov-coronavirus-bats-covid-b2002785.html
-https://www.kompas.com/cekfakta/berita/154400482-hoaks-varian-baru-virus-corona-penyebab-covid-19-bernama-neocov?page=all
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News