[Cek Fakta] Video Taruna Akademi Kepolisan Tak Hafal Pancasila? Ini Faktanya

Beredar sebuah video seorang yang dinarasikan sebagai taruna akademi kepolisian. Dalam videonya, ia tidak hafal Pancasila.
 
Akun facebook Devi Almahera membagikan video ini pada 24 Mei 2021. Dalam video tersebut, taruna yang memakai pakain dinas berwarna putih itu disandingkan dengan orang dengan gangguan jiwa yang justru hafal Pancasila.
 
Dalam unggahannya, terdapat kutipan sebagai berikut.

"YANG SOK PANCASILAIS, NIH MAHASISWA AKADEMI KEPOLISIAN(AKPOL) GAK BISA MENGHAFAL PANCASILA KALAH AMA "ORANG GENDENG"(ORGIL). INI VIDEO JELANG PILPRES 2019.
@ngel.. wes angel.. angel tenan tuturanmu,ngene kok arep dadi pejabat,pemimpin masa depan.. miriis tenan generasi penerus yg sosokya begini,orang Pancasila saja kok gk hafal kalah sama "orang gendeng"(orgil)..????????????????????????
Gimana ini nih kalo besok udah menjadi pejabat? Anchor.. anchor.. dah negeriku,Indonesiaku."

 
Penelusuran:
Dari penelusuran tim cek fakta medcom, klaim video pria taruna Akpol tak hafal Pancasila adalah salah. Faktanya, pria berseragam dalam video tersebut bukan taruna Akademi Kepolisian. Dari penulusuran kami, warna seragam dan sevron yang disematkan di pakaian dinas dalam klaim video tersebut tak identik dengan seragam dinas Akademi Kepolisian. Warna seragam Akademi Kepolisian seperti dilansir dari sipepito.id, untuk pakaian dinas harian berwarna abu-abu dengan celana berwarna cokelat.
 

Pakaian Dinas Harian (PDH) adalah pakaian dinas keseharian Taruna Akademi Kepolisian yang digunakan untuk kegiatan keTarunaan seperti kuliah, dan sebagainya.
 
Dilansir dari akpol.ac.id, sevron kepangkatan yang disematkan di seragam taruna/taruni Akpol berbentuk segilima dengan sudut runcingnya berasa di atas. Sementara, dalam klaim video tersebut posisi sevron justru sebaliknnya.
 

Sevron kepangkatan taruna akademi kepolisian
 
Kesimpulan:
Klaim video pria taruna Akpol tak hafal Pancasila adalah salah. Faktanya, pria berseragam dalam video tersebut bukan taruna Akademi Kepolisian.
 
Informasi ini jenis hoaks misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
 
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
 

Referensi:
1.https://akpol.ac.id/#main
2.https://www.sipepito.id/2017/04/seragam-dinas-taruna-akademi-kepolisian.html
3.https://archive.fo/oRzwi
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016

 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News