Dijelaskan sebelumnya bahwa aplikasi ini serupa dengan yang dimiliki oleh Singapura yaitu TraceTogether. Caranya aplikasi ini merekam pengguna dan orang lain yang berada didekatnya dengan menggunakan konektivitas Bluetooth yang terus menyala.
Jadi Bluetooth yang aktif akan bertukar identitas anonim pengguna smartphone lain yang juga mengaktifkan aplikasi PeduliLindungi. Karena sifatnya anonim jadi tidak ada data pribadi atau privasi yang diambil atau direkam.
Apabila suatu hari pengguna aplikasi ini ternyata masuk dalam daftar ODP (Orang Dalam Pengawasa) maupun PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Aplikasi ini bisa dimanfaatkan pihak berwenang untuk mengingat kembali siapa saja orang yang sudah melakukan kontak atau berdekatan dengan dia.
Nanti petugas kesehatan akan menghubungi Anda dan memberikan informasi bahwa Anda pernah melakukan kontak atau berdekatan dengan orang yang kini statusnya ODP atau PDP.

Bagaimana cara menggunakan aplikasi ini? Pertama, pengguna gadget berbasis Android bisa mengunduhnya dari PlayStore. Aplikasi ini punya ukuran file sebesar 25MB dan sudah diunduh lebih dari 500 kali.
Pada saat aplikasi sudah terpasang, pengguna akan diminta nama lengkap dan nomor kontak yang aktif digunakan. Kemudian aplikasi akan mengirimkan kode OTP yang harus digunakan agar aplikasi tersambung ke perangkat.
Di sini, aplikasi akan meminta izin untuk mengakses lokasi dan terus mengaktifkan Bluetooth. Berikan izin tersebut (allow) dan kini aplikasi akan terus aktif. Sisanya Anda akan diberikan beberapa opsi berisi panduan.

Misalnya, opsi untuk menghemat baterai karena Bluetooth terus menyala. Pengguna bisa otomatis diarahkan ke Pengaturan untuk masuk ke mode Power Saving.
Opsi kedua adalah membagikan aplikasi ini ke media sosial dengan tautan yang bisa mengarahkan langsung orang lain untuk mengunduh aplikasi PeduliLindungi. Opsi ketiga berisi panduan cara kerja aplikasi ini termasuk panduan apabila Anda ingin melaporkan kondisi kesehatan atau gejala yang dirasakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News