Vivo V3, Unggulkan Fitur Audio Hi-Fi

medcom.id, Jakarta: Di bulan April lalu, Vivo dinobatkan menjadi salah satu dari 5 vendor smartphone terbesar di dunia. Satu bulan setelahnya, yaitu pada bulan Mei, Vivo meluncurkan dua smartphone miliknya di Indonesia. Ialah Vivo V3 dan V3 Max. Sama seperti smartphone lainnya, satu fitur yang Vivo andalkan dari kedua smartphone mereka ini adalah fitur audio Hi-Fi.
 
Inilah pengalaman kami menggunakan Vivo V3. 
 
 

Desain

Dengan layar 5 inci, Vivo terasa pas di genggaman, terutama bagi Anda yang memiliki tangan kecil. Ia nyaman untuk digenggam bahkan dengan satu tangan, meski mungkin jika Anda terbiasa dengan smartphone 5,5 inci atau yang lebih besar, V3 terlihat relatif kecil.

Vivo V3 memiliki tombol Home dan volume di sebelah kanan, yang membuatnya mudah untuk dicapai dengan jempol. Di bagian bawah ponsel, Anda akan menemukan port charger dan speaker. Karena speaker berada di bawah, suara yang dikeluarkan tidak akan terganggu, tidak peduli apakah Anda meletakkan ponsel dengan layar di bawah atau di atas. sementara port audio ada di bagian atas.
 

 
Kamera utama berada di sudut kiri atas. Sementara di bagian tengah atas, terdapat sebuah fingerprint berbentuk persegi. Sama seperti pemindai sidik jari yang terletak di bagian belakang, ia didesain agar mudah dicapai dengan jari telunjuk.
 
 

Software dan Antarmuka

Vivo V3 menggunakan Anrdoid sebagai sistem operasinya. Meskipun begitu, antarmukanya berbeda dari kebanyakan smartphone Android. Misalnya, jika biasanya Anda menemukan shortcut untuk Settings pada menu drop down, pada Vivo V3, Anda dapat membuka Settings atau Recent App dengan melakukan swipe dari bawah ke atas. Hal ini mungkin akan mengingatkan Anda pada antarmuka iPhone. 
 

 
Salah satu fitur yang ada pada V3 adalah smart wake. Di sini, Anda dapat membuka aplikasi-aplikasi tertentu dengan menggambarkan satu huruf di saat layar berada dalam keadaan mati. Seperti 'm' untuk menyalakan Music.
 
Fitur lain yang ada adalah Air Operation. Dengan fitur ini, Anda dapat mengaktifkan layar saat ia berada dalam keadaan mati dengan melambaikan tangan sekitar 3 - 5 cm di atas ponsel. Sejujurnya, saya merasa fitur ini tidak terlalu berguna, dan saya jarang menggunakan fitur ini.
 
Vivo juga melengkapi V3 dengan i Theme, tempat Anda bisa mengunduh berbagai tema untuk ponsel Anda, memudahkan untuk melakukan kustomisasi pada ponsel.
 
 

Kamera

Vivo V3 memiliki kamera belakang 13MP dan 8MP. Sayangnya, pada gambar yang dihasilkan, baik dengan kamera depan atau kamera belakang, memiliki cukup banyak noise. Hal ini mungkin tidak terlihat saat Anda melihat foto pada ponsel, tapi noise akan terlihat saat Anda melihatnya melalui komputer. Noise akan semakin terlihat saat Anda mengambil gambar di dalam ruangan.
 
Inilah gambar dengan kamera belakang Vivo V3 di luar ruangan.
 

 
Ini foto dari kamera belakang Vivo V3 di dalam ruangan.
 

 
Vivo melengkapi kamera V3 dengan fitur Beauty baik untuk kamera depan dan kamera belakang. Seperti kebanyakan kamera smartphone lainnya, V3 memiliki beberapa mode yang berbeda, seperti Night, Slow, Fast. Ia juga sudah dilengkapi dengan profesional mode, yang memungkinkan Anda untuk mengatur pengaturan kamera seperti ISO dan kecepatan Shutter speed. 
 
Ini hasil foto dengan kamera depan Vivo V3.
 

 
Satu mode kamera yang cukup unik adalah PPT. Ia memungkinkan Anda untuk mengambil gambar presentasi dan secara otomatis memotong gambar sehingga hanya slide presentasi yang tampil. Namun, proses cropping ini memakan waktu beberapa detik. 
 
 

Performa & Baterai

Meski memiliki tagline faster than faster, saya tidak merasa performa yang ditawarkan oleh V3 begitu luar biasa. Untuk melakukan tugas-tugas sehari-hari -- membuka email, menjelajah internet, menonton video --  memang cukup mumpuni. Ia juga sudah cukup kuat untuk digunakan bermain Asphalt 8: Airborne tanpa adanya lag. Namun, sebagian besar smartphone seharga Vivo V3 memang biasanya dapat melakukan ini semua, jadi, pencapaian ini bukanlah hal yang istimewa.
 
Inilah perbandingan benchmark antara Vivo V3 dengan smartphone lain di kelasnya.
 

 
Seperti yang dapat Anda lihat pada grafik di atas, jika dibandingkan dengan smartphone dari vendor lain di kelasnya, Vivo mendapatkan nilai performa yang cukup baik. Pemindai sidik jari dari Vivo V3 juga bekerja dengan baik. Ia cukup akurat dan dapat mengenali sidik jari dengan cukup cepat. Jadi, Anda tidak perlu menunggu lama saat hendak membuka kunci smartphone ini.
 
Sementara itu, dari segi baterai, Vivo V3 juga memiliki daya tahan baterai yang tidak buruk. Ia dapat bertahan selama 8 jam 7 menit. 
 

 
Salah satu hal yang diunggulkan oleh Vivo dari V3 atau smartphone miliknya yang lain adalah fitur audio Hi-Fi. Dengan menggunakan earphone yang sudah disediakan Vivo, Anda dapat menikmati fitur Hi-Fi ini. Harus diakui, suara yang dikeluarkan saat saya menggunakan earphone -- yang membuat Hi-Fi otomatis aktif, ditandai dengan munculnya kata 'Hi-Fi' di sebelah kanan atas -- memang menjadi terdengar lebih enak, lebih jernih dan jelas.
 
Satu hal yang menjadi kekurangan berikutnya adalah fitur Quick Charge. Vivo membanggakan fitur Quick Charge yang ada pada V3, tapi, saat saya menggunakan charger Vivo untuk mengisi baterai V3, waktu yang diperlukan untuk mengisi baterai tetap lama. Untuk mengisi baterai Vivo V3, diperlukan waktu sekitar lebih dari 2 jam.
 
 

Kesimpulan

Performa Vivo V3 cukup memuaskan. Baterainya pun dapat bertahan cukup lama, sehingga Anda tidak perlu terlalu khawatir akan kehabisan baterai. Vivo menawarkan antarmuka yang lebih menyerupai iOS dari Android kebanyakan. Apakah hal ini merupakan kelebihan atau kelemahan, hal itu tergantung apakah Anda lebih terbiasa dengan antarmuka iOS atau Android. Soal kamera, Vivo V3 kurang optimal. 
 
 

	Vivo V3
Prosesor	Qualcomm Snapdragon 616
RAM	32GB
OS	5.1 Lollipop + Funtouch OS 2.5
GPU	Adreno 405
Memori Internal	32GB
Kamera	13MP (belakang), 8MP (depan)
Baterai	2.550 mAh
Layar	5 inci (1280 x 720)
Harga	Rp3.499.000

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di

Google News