Doctor Strange.
Doctor Strange.

Review Film

Kami Menonton Doctor Strange dan Menyukainya, Anda Juga akan Suka

Ellavie Ichlasa Amalia • 30 Oktober 2016 15:35
medcom.id, Jakarta: Marvel Studios sudah membuat cukup banyak film dalam Marvel Cinematic Universe. Meski tidak eksplisit, tapi film-film tersebut memiliki alur cerita yang terhubung dengan satu sama lain.
 
Di satu sisi, hal ini membuat dunia Marvel komprehensif dan para penggemar Marvel untuk kembali menonton kelanjutan cerita dalam MCU. Di sisi lain, orang yang belum pernah sekalipun menonton film MCU mungkin akan sedikit bingung. 
 
Lain halnya dengan Doctor Strange, film terbaru Marvel Studios.

Doctor Strange bisa dinikmati oleh mereka yang setia mengikuti film MCU atau mereka yang tidak pernah menonton film dalam MCU sekalipun karena film ini memperkenalkan satu karakter baru: Stephen Strange. Setelah menonton Captain America: Civil War, yang penuh dengan banyak karakter Marvel sehingga disebut lebih menyerupai film Avengers daripada Captain America, menonton Doctor Strange terasa menyegarkan.
 
Strange adalah seorang ahli bedah jenius yang penuh percaya diri dan agak arogan. Kesuksesannya berarti dia hidup bergelimang uang. Namun, sebuah kecelakaan membuatnya tidak lagi dapat menjadi seorang dokter bedah. Dia merasa tidak berdaya. Dia lalu berusaha untuk mencari cara untuk menyembuhkan dirinya agar dia dapat kembali ke pekerjaannya. 
 
Doctor Strange
 
Cerita ini mungkin akan mengingatkan Anda pada tokoh Marvel lain: Tony Stark. Ya, Strange dan Stark memang memiliki banyak kesamaan. Keduanya adalah jenius di bidangnya, dan kejeniusan mereka memungkinkan mereka untuk hidup mewah.
 
Sifat keduanya pun mirip, keduanya arogan dan cenderung merendahkan orang lain. Sama seperti Stark, Strange mengalami sebuah kejadian yang mengubah pandangan hidupnya 180 derajat. Sejujurnya, kesamaan ini membuat saya agak skeptis.
 
Oke, Tony Stark memang karakter yang sukses disukai banyak orang. Tapi menggunakan "formula" yang sama untuk karakter yang berbeda akan terasa membosankan. Untungnya, kekuatan yang dimiliki Stark dan Strange sama sekali berbeda. Jika Stark menggeluti teknologi, Strange menggunakan magic alias sihir.
 
Doctor Strange
 
Selama ini, saya mengidentikkan Marvel dengan teknologi. Karena, tokoh-tokoh Marvel memang biasanya menggunakan teknologi canggih, seperti Tony Stark atau mendapatkan kekuatan super berkat percobaan ilmiah, seperti Bruce Banner yang menjadi Hulk atau Steve Rogers yang menjadi Captain America. Selain itu, dunia sihir lekat dengan film Harry Potter. 
 
Karena itu, saya penasaran dengan cara Marvel untuk menjelaskan tentang sihir di dalam dunianya. Saya tidak kecewa. Tidak hanya mereka menampilkan konsep sihir yang sama sekali berbeda dengan Harry Potter, mereka juga bisa membuat sihir yang terlihat memukau. 
 
Doctor Strange memang mengangkat tema tentang sihir, tapi Marvel juga tidak menggunakan pendekatan anti-teknologi. Sebaliknya, ada hal-hal kecil yang menunjukkan bahwa Doctor Strange mengambil latar belakang di dunia modern meski menggunakan sihir. Sihir dalam dunia ini tetap terlihat hebat tanpa penjelasan yang terlalu berbelit-belit. 
 
Selain sihir, film ini juga akan menunjukkan beberapa artefak sihir seperti Cloak of Levitation dan Eye of Agamotto. Marvel memang tidak menjelaskan secara detail tentang kedua artefak yang muncul dalam film ini. Saya merasa, fungsi dari kedua artefak itu sudah cukup jelas bagaimana ia digunakan. Tentu saja, jika ingin tahu lebih lanjut, Anda bisa membaca komiknya.
 
Doctor Strange
 
Meski memiliki awal yang agak gelap, sama seperti film-film Marvel sebelum ini, Doctor Strange penuh dengar humor. Seperti kebanyakan film superhero, dalam film Doctor Strange terdapat penjahat yang ingin menghancurkan dunia, yang memang terdengar klise. Namun, cara Strange mengalahkan musuh utamanya sama sekali tidak klise, setidaknya menurut saya, dan saya sudah menonton banyak film superhero.
 
Doctor Strange memang menawarkan action yang menakjubkan. Meskipun begitu, saya merasa, seperti film Marvel sebelum ini, Doctor Strange lebih fokus pada pengembangan Strange sebagai karakter daripada pada seorang superhero yang harus menyelamatkan dunia.
 
Akhir kata, meski Strange memiliki banyak kemiripan dengan Stark, dia berhasil menjadi karakter yang sama sekali lain. Film ini juga cocok untuk ditonton oleh Anda yang ingin mencoba menonton film Marvel tanpa harus menonton film-film sebelumnya. 
 
Satu saran dari saya, jika Anda memutuskan untuk menonton, jangan tinggalkan kursi hingga film benar-benar berakhir. Karena Doctor Strange memiliki 2 cutscene pada akhir film. Salah satunya menunjukkan teaser untuk film Marvel yang berikutnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan