Salah satu terobosan terbaru datang dari Project Nirmala, yang memperkenalkan metahuman AI pertama di Indonesia dan Asia Tenggara bernama Nirmala. Metahuman AI ini dapat berinteraksi secara real-time dengan publik.
Berbeda dengan avatar digital pada umumnya, Nirmala sepenuhnya otonom, tanpa kendali manusia di balik layar. Dikembangkan oleh Ruang Waktu, perusahaan kreatif teknologi asal Indonesia, Nirmala telah menjalani lebih dari lima sesi siaran langsung di TikTok dan YouTube.
| Baca juga: Bank di Eropa Tancap Gas Bangun Pabrik AI, Ini Gunanya |
Dalam sesi tersebut, Nirmala terbukti mampu membaca dan merespons komentar penonton secara spontan, tanpa naskah maupun intervensi teknis dari operator.
Kehadiran Nirmala pun kembali menimbulkan perdebatan yang kerap muncul dalam diskursus teknologi: mungkinkah AI menggantikan peran manusia di masa depan? Isu ini semakin relevan mengingat laporan Dana Moneter Internasional (IMF) yang menyebut sekitar 40 persen pekerjaan di dunia berpotensi terdampak oleh AI.
“Ini adalah era baru, sebuah revolusi industri. Namun, kami ingin Indonesia bukan hanya menonton dan menikmati saja, tetapi menjadi pemain utama. Jangan sampai bangsa kita sekadar berdiri di belakang para developer ternama dunia,” ujar Seto Hendrianto, Co-Founder Ruang Waktu.
| Baca juga: Menjembatani Teknologi Masa Kini dan AI di Masa Depan |
Peluang Besar Bagi Berbagai Industri

Nirmala, metahuman AI pertama di Indonesia. Foto: Medcom.id
Nirmala dinilai membawa potensi besar bagi transformasi digital lintas industri. Sebagai AI interaktif, ia bisa bertindak sebagai duta merek yang aktif 24 jam, mendukung layanan pelanggan dengan pendekatan personal, hingga menjadi talenta digital yang hadir tanpa batasan waktu dan tempat.
Tak hanya itu, kemampuan Nirmala dalam membangun komunikasi yang lebih natural antara manusia dan mesin juga dinilai mampu memperkuat hubungan emosional antara brand dan audiens.
| Baca juga: Pemimpin Keamanan IT Indonesia Yakin Agen AI Atasi Tantangan Keamanan |
Peran visual AI diprediksi menjadi kunci dalam percepatan transformasi di berbagai sektor. Dalam dunia ritel dan e-commerce, AI seperti Nirmala dapat menggantikan peran asisten virtual yang melayani pelanggan kapan pun dibutuhkan.
Di sektor layanan dan perhotelan, ia berpotensi menjadi resepsionis atau concierge digital. Sementara di industri media dan hiburan, AI ini membuka peluang baru sebagai host, streamer, atau presenter digital.
“Kami sudah menguji Nirmala dalam beberapa kali kesempatan secara langsung. Dalam tes tersebut, kemampuan otonomnya terbukti dapat membaca dan merespons komentar penonton secara real-time tanpa intervensi manusia,” pungkas Seto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id