"Kami ingin melihat media sosial mereka, dengan password. Apa yang Anda lakukan, apa yang Anda katakan?" kata Menteri Keamanan Dalam Negeri John Kelly pada Komite Keamanan Dalam Negeri pada hari Selasa, menurut NBC News.
"Jika mereka tidak mau bekerja sama, mereka tidak boleh masuk."
Seperti yang disebutkan oleh CNET, Twitter, Facebook dan media sosial lain menawarkan banyak informasi tetntang penggunanya. Namun, dengan meminta seseorang untuk memberikan password dari media sosial mereka, AS tidak hanya melihat informasi umum tentang seseorang, tapi juga dapat mengakses kontak, unggahan pribadi bahkan pesan pribadi.
Berbicara di hadapan Kongres untuk membahas tentang larangan imigrasi yang ditetapkan oleh Presiden AS Donald Trump, Kelly berkata, langkah untuk meminta password media sosial pengguna adalah ide yang sedang dipertimbangkan oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri. Ide lain yang sedang dipertimbangkan, katanya, adalah mencari catatan keuangan para pengunjung.
Pada akhir Januari lalu, para agen patroli perbatasan AS telah meminta calon pendatang untuk menunjukkan profil Facebook mereka. Bulan lalu, salah satu pengacara imigrasi bercerita pada The Independent bagaimana para agen patroli perbatasan meminta untuk memeriksa akun Facebook milik orang-orang yang tidak bisa masuk karena adanya larangan dari Trump.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News