"Patroli perbatasan AS memutuskan hak untuk kembali masuk ke AS untuk para pemegang kartu hijau satu per satu -- ditanyai tentang pandangan politik, memeriksa Facebook dan lain sebagainya," tulis Yegani dalam akun Twitter miliknya.
Kartu hijau diberikan pada orang yang telah mendapatkan izin untuk tinggal dan bekerja di AS secara permanen.
Saat ini, ada larangan imigrasi untuk 7 negara. Para eksekutif dari hampir semua perusahaan teknologi -- seperti Apple, Google, Facebook dan Netflix -- menyebut keputusan ini sebagai "tidak Amerika".
Pada CNET, Yegani, yang merupakan anggota Asosiasi Pengacara Imigrasi Amerika, berkata, para pengacara lain telah melaporkan bahwa pemeriksaan ponsel menjadi salah satu bagian dari pemeriksaan orang yang hendak masuk ke AS.
"Patroli Perbatasan memeriksa ponsel para penumpang dari 7 negara yang dilarang masuk ketika orang itu diinterogasi," ujar Yegani. Hal ini sesuai dengan peringatan dari Electronic Frontier Foundation, yang menyebutkan bahwa ponsel semua orang bisa diperiksa di perbatasan.
Yegani berkata pada The Independent bahwa dia dan para pengacara lainnya telah mendapatkan panggilan dari orang-orang yang telah mendapatkan izin untuk tinggal di AS, tapi tetap terjebak di perbatasan.
"Orang-orang ini masuk secara legal. Mereka punya kerjaan di sini dan mereka juga punya kendaraan di sini," kata Yegani.
Gedung Putih tidak segera menjawab saat diminta komentar terkait hal ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News