Sistem keamanan menggunakan biometrik tidak sepenuhnya aman
Sistem keamanan menggunakan biometrik tidak sepenuhnya aman

Pemindai Iris Bukan Obat Mujarab Keamanan Gadget

Riandanu Madi Utomo • 05 Agustus 2016 14:58
medcom.id: Samsung resmi memperkenalkan ponsel flagship terbaru mereka, Samsung Galaxy Note 7, dan membekalinya dengan teknologi pemindai iris mata (iris scanner). Baru-baru ini Samsung bahkan mengatakan bila teknologi iris scanner mereka akan dibawa ke ponsel kelas menengah ke depannya.
 
Namun sejauh manakah keamanan dari teknologi sensor biometrik ini? Menanggapi masalah keamanan teknologi iris scanner, Principal Security Researcher Kaspersky Lab, David Emm, memberikan opininya.
 
Menurut Emm, teknologi iris scanner dan pemindai biometrik lainnya bukanlah obat mujarab untuk masalah keamanan. Sistem keamanan tersebut juga bisa dibobol, bahkan spesialis biometrik dari Jerman, Jan Krisller baru-baru ini menemukan cara untuk menyalin iris dan sidik jari dari foto beresolusi tinggi. Emm juga mengatakan bila semakin meningkatnya penggunaan teknologi biometrik maka akan muncul kebutuhan dari sisi keamanan yang lebih tinggi lagi.

"Pemberitaan bahwa teknologi terbaru iris scanner dari Samsung Galaxy Note 7 menandai langkah berikutnya dalam teknologi biometrik, dimana sekarang ini para vendor teknologi mengklaim bahwa sensor biometrik dapat meningkatkan baik itu dari sisi pengalaman dan keamanan dari pengguna perangkat mobile. Namun, pada kenyataannya adalah dengan semakin meningkatnya penggunaan teknologi biometrik maka akan muncul kebutuhan dari sisi keamanan yang lebih tinggi lagi," jelas Emm.
 
Salah satu kekurangan lain pada sistem biometrik adalah "kunci" dari sistem keamanan tersebut yang tidak bisa diganti. Hal tersebut membuat sistem keamanan berbasis biometrik sangat terbatas dalam penggunaannya.
 
"Bagaimanapun juga, kita bisa mengubah password yang lemah, tetapi kita tidak bisa mengubah scan sidik jari atau iris yang berhasil dibobol," lanjut Emm. "Selama beberapa tahun ke depan, kita hanya bisa menduga bahwa penggunaan teknologi biometrik ini akan semakin luas dan menjadi respon terhadap permasalahan keamanan yaitu penggunaan metode otentikasi yang ada saat ini - seperti bahaya yang melekat pada password yang lemah dan/atau re-cycle."
 
Lalu apa solusinya? Emm menjelaskan bila untuk saat ini metode otentikasi multifaktor merupakan solusi yang paling efektif untuk mencegak peretasan. Dengan demikian setidaknya perangkat yang Anda gunakan masih memiliki lapisan sistem keamanan lain selain biometrik.
 
"Pada akhirnya, otentikasi multifaktor menjadi penting. Artinya, gunakan biometrik bersama dengan password atau cara lain untuk melakukan verifikasi identitas Anda," tegas Emm.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan