| Baca juga: Viral Mobil Dinas Masuk Busway, Polisi Kasih Hormat! |
Video berdurasi tiga menit ini menampilkan sebuah pesawat komersial yang mendarat darurat di jalan tol Los Angeles, dan tampilannya begitu nyata hingga membuat banyak orang mengira itu produksi studio besar Hollywood. Namun siapa sangka, di balik video ini hanya ada dua kreator, anggaran kecil, dan semangat untuk memamerkan keahlian mereka.
Dibuat oleh Bruce Branit dan Jeremy Hunt, dua desainer efek visual asal Amerika Serikat, "405: The Movie" menggunakan teknologi CGI (computer-generated imagery) untuk menciptakan ilusi pesawat raksasa yang mendarat di tengah lalu lintas.
Dengan modal hanya sekitar USD300, Branit dan Hunt merancang dan memproduksi seluruh video secara mandiri. Hasilnya bukan hanya memukau, tetapi juga memperlihatkan bagaimana kreativitas bisa mengatasi keterbatasan anggaran.
Yang membuat video ini semakin istimewa adalah cara penyebarannya. Pada masa itu, belum ada YouTube, TikTok, atau Instagram. Video ini dikirim melalui email dalam format QuickTime dan menyebar dari satu pengguna ke pengguna lainnya.
Metode distribusi yang sangat manual menurut standar sekarang ternyata sangat efektif dan bahkan revolusioner pada masanya. Dalam waktu singkat, file video itu menyebar ke seluruh dunia, tanpa bantuan algoritma atau platform besar.
Branit dan Hunt awalnya hanya membagikan video ini kepada teman-teman mereka sebagai bagian dari portofolio pekerjaan. Namun sambutan luar biasa dari publik membuat video tersebut menyebar luas.
"405: The Movie" ditonton lebih dari 2.000 kali dalam tiga hari pertama dan menjadi angka yang sangat besar untuk era internet awal. Tiga bulan kemudian, video ini mencapai lebih dari 10 juta penayangan.
Perjalanan viral "405: The Movie" bahkan terjadi sebelum istilah “video viral” dikenal luas. Waktu itu, belum ada istilah pasti untuk menggambarkan bagaimana sebuah konten menyebar begitu cepat dan luas secara organik. Namun karya ini membuktikan bahwa konten yang menarik dan berbeda bisa menembus batas teknologi dan distribusi zaman.
Tujuan Video Viral
Tujuan utama video ini sebenarnya sederhana: menjadi alat demonstrasi keahlian efek visual Branit dan Hunt.Namun, hasil akhirnya jauh melampaui ekspektasi. Berkat ketenaran video ini, keduanya dilirik industri film dan mendapat kesempatan untuk bekerja di sejumlah serial besar seperti X-Files, Star Trek: Deep Space Nine, dan Star Trek: Voyager.
Selain menjadi batu loncatan karier, "405: The Movie" juga membawa dampak budaya yang tak kalah penting. Ia menjadi bukti bahwa teknologi digital bisa mengubah cara kita membuat dan menyebarkan cerita.
Video ini memperlihatkan bahwa siapa pun, bahkan hanya dua orang dengan komputer dan perangkat lunak di garasi, dapat menghasilkan karya yang berpengaruh global.
Banyak pembuat konten di era awal internet terinspirasi oleh pendekatan do-it-yourself dari Branit dan Hunt.
Mereka melihat bahwa tidak diperlukan jaringan studio besar untuk membuat sesuatu yang viral; cukup dengan ide kuat, kemampuan teknis, dan cara cerdas mendistribusikannya. Ini menjadi semacam pencerahan bahwa internet membuka peluang kreatif tanpa batas.
"405: The Movie" menandai titik awal pergeseran dari dominasi studio besar ke era di mana individu bisa menjadi produser, editor, dan distributor sekaligus. Dan meski teknologinya kini sudah jauh lebih maju, semangat di balik video ini tetap relevan: kreativitas akan selalu menemukan jalannya.
Viralnya video ni merupakan kombinasi dari efek visual yang mengagumkan, cara penyebaran yang unik, serta waktu peluncuran yang tepat di era transisi internet, Video ini menancapkan namanya dalam sejarah digital sebagai video viral pertama dunia. Sebuah karya sederhana yang menjelma menjadi legenda dunia maya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
