Biaya Langganan Starlink di Indonesia
Setelah resmi diluncurkan di Indonesia tentu yang menjadi pertanyaan berapa biaya langganan Starlink? Biaya langganan Starlink ini beragam sesuai layanan internet yang dipilih. Ada paket untuk personal atau individu, maupun bisnis atau korporasi.Paket Starlink paling murah saat ini adalah paket personal. Biaya langganannya dibanderol Rp750 ribu per bulan.
Berikut ini daftar lengkap paket Starlink Indonesia dan biaya langganannya:
Sebagai informasi saat ini Starlink Indonesia sedang banting harga untuk perangkat keras. Starlink Indonesia memberi diskon 40% untuk pembelian perangkat keras hingga 10 Juni.
Langganan Starlink Personal
1. Residensial
Layanan: Rp750 ribu per bulan
Perangkat: Rp7,8 juta, diskon menjadi Rp4.680.000 hingga 10 Juni 2024
2. Jelajah
Layanan: Rp990 ribu per bulan (mobile regional) dan Rp6.995.480 (mobile global)
Perangkat: Rp7,8 juta diskon Rp4.680.000 hingga 10 Juni 2024
3. Kapal
Layanan :
Prioritas Mobile (50GB) Rp 4.345.000/bulan
Prioritas Mobile (1TB) Rp 17.160.000/bulan
Prioritas Mobile (5TB) Rp 86.130.000/bulan
Perangkat: Rp 43.721.590
Baca juga: Elon Musk Bakal Transformasikan Layanan Internet Starlink untuk Pendidikan? |
Langganan Starlink Bisnis
1. Lokasi Tetap
Layanan :
Prioritas (40 GB): Rp1,1 juta/bulan
Prioritas (1 TB): Rp3.025.000/bulan
Prioritas (2 TB): Rp6.116.000/bulan
Prioritas (6 TB): Rp12.320.000/bulan
Perangkat: Rp7,8 juta
2. Mobilitas Darat dan Maritim
Layanan :
Prioritas Mobile (50GB) Rp4.345.000/bulan
Prioritas Mobile (1TB) Rp17.160.000/bulan
Prioritas Mobile (5TB) Rp86.130.000/bulan
Perangkat: Rp43.721.590
Apa itu Starlink?
Bagi yang belum tahu apa itu Starlink? Starlink merupakan layanan internet satelit milik SpaceX yang menyediakan beragam layanan internet, termasuk layanan internet untuk personal atau individu, maupun bisnis atau korporasi. Mengutip situs resminya, Starlink diklaim punya beberapa keunggulan."Starlink didesain untuk mengantarkan internet dengan super cepat, bahkan ke tempat dengan akses yang kurang, terlalu mahal, atau bahkan tidak tersedia," demikian bunyi pernyataan tersebut.
Karena Starlink ditempatkan di orbit Bumi yang rendah, yaitu sekitar 350 mil (563,7 km), SpaceX mengklaim latensi atau kecepatan internetnya antara 25 ms dan 35 ms. Hal itu dinilai cukup cepat hingga memungkinkannya menghasilkan kecepatan internet sampai 1Gbps.
"Dengan kecepatan tinggi dan latensi serendah 20 ms di sebagian besar lokasi, Starlink memungkinkan melakukan panggilan video, game online, streaming, dan aktivitas kecepatan data tinggi lainnya yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan dengan satelit internet lainnya," klaim Starlink.
Indonesia merupakan negara ketiga di Asia Tenggara, tempat Starlink akan beroperasi. Sebelumnya Malaysia telah mengeluarkan lisensi kepada perusahaan itu untuk menyediakan layanan internet pada 2023 lalu dan sebuah perusahaan yang berbasis di Filipina menandatangani kesepakatan dengan SpaceX pada 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id