Nintendo Switch sebetulnya adalah pelopor dari bangkitnya handheld gaming yang dipopulerkan oleh perangkat Gamebot, Sega Gameboy, Nintendo DS. Namun tren handheld gaming yang makin powerful dipicu hadirnya Steam Deck, sayangnya satu ini tidak dijual di Indonesia.
Bagi kamu yang ingin memiliki handheld gaming, tentu saja disarankan untuk memilih yang dijual resmi di Indonesia. Hal ini karena biasanya tersedia garansi lokal yang bisa diklaim dibandingkan Steam Deck yang tidak dijual resmi di sini.
Berikut ini spesifikasi, fitur, dan perbandingan handheld gaming yang dijual di Indonesia.
1. Asus ROG Ally

Jeda beberapa hari setelah Ayaneo Geek, Asus ROG Ally tiba di Indonesia. Kedatangannya dinantikan karena sempat dipamerkan di global lebih dulu dan tentu saja mengusung brand Asus ROG dan tampilan dibalut warna putih. Bodi yang ringan dan ukurannya yang tepat membuatnya sangat layak disebut sebagai handheld gaming.
Asus ROG Ally bisa dibilang jauh lebih unggul dari segi tampilan dan desain meskipun tidak seperti Nintendo Switch. Kemampuan Asus ROG Ally juga bisa menjadi PC atau laptop, jadi tidak sebatas handheld gaming.
Perangkat satu ini memang spesial karena menjadi yang pertama menggunakan chipset atau prosesor khusus buatan AMD untuk handheld gaming yaitu AMD Ryzen Z1 dan Ryzen Z1 Extreme. Ya, Asus ROG Ally hadir dalam dua varian yang dibedakan dari spesifikasi dapur pacunya.
BACA JUGA: Pengalaman Singkat Menggenggam Asus ROG Ally
Layar tujuh inci resolusi FHD 1920 x 1080p IPS dilengkapi refresh rate 120Hz. Di dalamnya ada GPU AMD Radeon Graphics generasi arsitektur RDNA 3 yang sama seperti di PS5 dan laptop gaming terkini. Kecerahannya hingga 500 nits. Ia juga dapat terhubung dengan GPU eksternal ROG XG Mobile.
Makanya Asus ROG Ally masih lebih tinggi posisinya dari Ayaneo Geek yang hadir lebih dulu di Indonesia. Harganya juga menarik karena setara dengan hape Asus ROG Phone sekalipun.
ROG Ally juga dibekali dengan sistem pendingin inovatif bernama ROG Zero Gravity Thermal System. Sistem pendingin yang memanfaatkan dua kipas khusus tersebut didesain agar performa pendinginan tetap optimal meski ROG Ally digunakan di berbagai posisi serta orientasi penggunaan.
Tata letak tombol ROG Ally mengikuti desain controller Xbox, sehingga setiap tombol mudah digapai dan punya gaya tekan yang nyaman. ROG Ally juga akan dibekali dengan Armoury Crate Special Edition (SE).
Versi khusus Armoury Crate tersebut tidak hanya sekadar tampil sebagai pusat kontrol dari semua sistem di ROG Ally. Melalui Armoury Crate SE, gamers dapat langsung mengakses semua game sekaligus mengatur profile untuk setiap game kesayangannya.
Asus ROG Ally versi AMD Ryzen Z1 Extreme dibanderol mulai dari Rp11.299.000 sementara versi Ryzen Z1 justru lebih murah yaitu Rp9.599.000. Ini membuatnya sebagai handheld gaming terkini dengan harga paling terjangkau.
2. Nintendo Switch

Nintendo Switch hadir dalam dua model yaitu yang biasa dan Nintendo Switch Lite. Perbedaan paling jelas adalah ukuran layar. Nintendo Switch reguler punya layar 6,2 inci sementara versi Lite 5,5 inci.
Hal ini juga berpengaruh ke baterainya. Versi reguler atau yang besar punya kapasitas 4.310 mAh sementara Nintendo Switch Lite hanya 3.570 mAh.
Fiturnya juga berbeda, jika Nintendo Switch biasa punya kontroler Joycon di kanan kiri yang bisa dilepas untuk multiplayer, fitur ini tidak bisa dijumpai pada Nintendo Switch Lite. Nintendo Switch Lite tidak bisa tersambung ke televisi. Fitur ini berbeda dengan Nintendo Switch biasa yang bisa menggunakan docking untuk terhubung ke televisi atau layar.
Game untuk Nintendo Switch bisa dimainkan lewat catridge kecil seperti kartu memori atau download versi digital. Game yang tersedia terbatas pada game buatan Nintendo atau game yang di-porting.
Sayangnya game versi porting sudah sering dikeluhkan karena performanya kurang bagus saat dimainkan di Nintendo Switch. Tidak ketinggalan versi terbaru adalah Nintendo Switch OLED yang memiliki layar lebih bagus dan ukuran 7 inci.
3. Ayaneo Geek

Nama Ayaneo pasti asing meskipun mereka sudah beberapa kali merilis varian dari handheld gaming. Ayaneo sendiri awalnya adalah perusahaan startup yang mendapatkan pendanaan lewat crowdfunding di tahun 2020.
Di Indonesia, Ayaneo Geek dirilis dengan menggandeng jaringan ritel Urban Republic, bagian dari Erajaya. Mirip dengan Steam Deck, handheld gaming ini menggunakan sistem operasi Windows 11 dengan menyajikan layar tujuh inci 1280 x 800p refresh rate 90Hz.
Perbedaannya dari Steam Deck adalah game yang bisa dimainkan tidak terikat pada platform Steam jadi seperti PC atau laptop, bisa mengunduh game dari Ubisoft Connect, Epic Games, dan lainnya.
Desainnya tidak inovatif seperti Nintendo Switch melainkan terinspirasi dari Steam Deck tapi dibuat lebih ergonomis seperti PS Vita atau PSP. Makanya tampilannya kurang menarik, menurut kami.
Di sini ditawarkan spesifikasi yang serupa seperti laptop mainstream tapi tipis, misalnya prosesor AMD Ryzen U Series dari lini Ryzen 7 6800U. Tersedia GPU AMD Radeon 680M dan dukungan RAM 16GB LPDDR5 6400 MHz serta storage 512GB berbasis M.2 SSD PCIe 3.0 yang masih bisa ditambah.
Jika dilihat dari spesifikasinya memang terasa mirip laptop gaming entry-level. Tersedia aksesori berupa docking yang membuatnya bisa terhubung ke layar dan menjadi sebuah PC. Harga unit Ayaneo Geek terpantau saat ini di angka Rp11,4 juta.
4. Lenovo Legion Go

Sempat muncul di global, Lenovo Indonesia rupanya optimistis dengan pasar handheld gaming di Indonesia dengan merilis Lenovo Legion Go. Sayangnya, perangkat ini agak kalah ramai dari Asus ROG Ally karena harga yang dipasangnya.
Lenovo Legion Go sama-sama menggunakan chipset AMD Ryzen Z1 Extreme tapi dengan harga jual mulai dari Rp13.499.000. Desainnya sama menarik tapi dibalut warna hitam, bentuknya bisa dianggap sebagai lebih baik dari Ayaneo Geek
Secara dimensi Lenovo Legion Go paling besar karena menawarkan layar 8,8 inci di resolusi tinggi yaitu QHD+ dengan refresh rate 144Hz. Melihat beberapa spesifikasi ini saja bisa dianggap wajar jika harga yang ditawarkan lebih mahal dari Asus ROG Ally.
Tidak cuma itu, kontrol di sisi kanan dan kiri Lenovo Legion Go bisa dilepas mejadi joystick. Jadi desainnya juga meniru Nintendo Switch namun dengan performa sekelas PC atau laptop gaming.
Spesifikasi lainnya juga masih mirip dengan varian Asus ROG Ally yaitu RAM hingga 16GB dan SSD PCIe Gen4 1TB yang masih bisa ditambah MicroSD 2TB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News