Salah satu yang menarik perhatian adalah ROG Ally. Handheld gaming yang sudah dinantikan banyak orang ini muncul di booth Asus ROG. Saya pun berkesempatan menjajal langsung.
ROG Ally menjadi salah satu gaming handheld dengan performa terkuat dibanding konsol handheld yang lain. Ia sudah ditenagai Windows 11 dan prosesor AMD Ryzen Z1.


Berhubung punya fungsi yang sama dengan PC, ROG Ally menyediakan pengalaman antarmuka yang cukup familiar. Dengan beberapa perubahan fungsi seperti tidak ada mouse dan keyboard, kita mungkin tetap akan memerlukan beberapa penyesuaian ketika menggunakannya pertama kali.
Ini adalah pertama kalinya saya memegang handheld gaming generasi terkini. Ukurannya mungkin cukup panjang, tetapi masih dalam batas aman saat mencoba beberapa game yang tersedia. Pihak Asus menyebutkan, berhubung menggunakan Windows, ROG Ally bisa memainkan semua game di Steam, Epic Games, EA Play, Ubisoft Connect, atau Xbox Game Pass seperti biasa.


ASUS ROG Ally dapat mengakses seluruh platform game favorit Anda. Artinya, pengguna bisa memainkan semua game berbasis Windows 11 di ROG Ally.

Tata letak tombol juga merupakan salah satu keuntungan yang membuatnya familier. Satu tombol tambahan terdapat di bawah bodinya, berguna sebagai tombol makro, yang berarti bisa menyimpan beberapa fungsi cepat. Ini sangat membantu karena ketiadaan dua perangkat PC pada umumnya yang telah disebutkan tadi.
ROG Ally sendiri mempunyai bobot hanya mencapai 608g. Materialnya juga tidak licin, berkat segitiga yang ada pada bagian belakang body, mampu meningkatkan kenyamanan bermain.
Di Indonesia, harga Asus ROG Ally muncul di situs AMD Indonesia. Versi 12/256GB dipasang harga Rp11,9 juta dari harga normal Rp12.499.000. Sementara model 16/512GB di harga Rp13.499.000 dari Rp13,9 juta. Harganya cukup menarik dan harus diakui sepadan dengan harga sebuah laptop gaming spesifikasi entry-level.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News