Bernilai yang besar, 100 juta unit merupakan angka yang tergolong sedikit jika dibandingkan dengan total pendistribusian MediaTek selama 2016, sebesar 480 juta unit. Jumlah tersebut dinilai GizmoChina akan sulit untuk kembali dicapai dan dikalahkan MediaTek pada tahun ini.
Alasan utama penyebab penurunan penjualan tersebut adalah peralihan dari sejumlah pelanggan berbasis Tiongkok ke produk karya pesaingnya, Qualcomm. Perusahaan tersebut termasuk Meizu, Xiaomi, Oppo dan Vivo, yang mengalihkan sejumlah pesanan mereka dari MediaTek ke Qualcomm.
Tiongkok menjadi salah satu sumber pesanan untu MediaTek, dan penurunan pesanan tersebut telah berpengaruh secara signifikan terhadap pendistribusian mereka. Sebagai contoh, chipset unggulan terbaru MediaTek, yaitu Helio X30 yang diperkenalkan pada Oktober 2016 lalu belum diadopsi oleh produsen perangkat besar.
Umumnya, pesanan chipset dalam jumlah besar dilakukan produsen perangkat pada pertengahan tahun pertama setiap tahunnya, namun hal tersebut belum didapatkan oleh MediaTek sehingga pertengahan tahun kedua tahun 2017 ini akan menjadi masa sulit untuk produsen chipset tersebut.
Hal tersebut akan menyebabkan MediaTek kehilangan porsi besar terkait pangsa pasarnya di Tiongkok, diperkirakan mencapai kurang dari 40 persen pada kuartal pertama ini. Selain Helio X30, MediaTek juga memperkenalkan chipset versi overclock dari Helio P10, yaitu Helio P15.
Meskipun demikian, giatnya MediaTek dalam menghadirkan produk alternatif dari chipset yang dihasilkan Qualcomm dinilai belum mampu menjadikannya sebagai ancaman untuk raksasa chipset tersebut. Sebab, Qualcomm telah lebih dahulu sukses di segmen prosesor kelas menengah atas, sementara MediaTek mencakup kelas pemula.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News