Kemampuan kamera dari ISP yang tertanam di chipset Qualcomm Snapdragon 865.
Kemampuan kamera dari ISP yang tertanam di chipset Qualcomm Snapdragon 865.

Penjelasan Qualcomm Soal Peran ISP di Snapdragon 865

Cahyandaru Kuncorojati • 09 April 2020 16:29
Jakarta: Qualcomm Indonesia hari ini menggelar Qualcomm Snapdragon Academy yang memberikan penjelasan serta pengetahuan mengenai chipset smartphone Snapdragon Series.
 
Di kesempatan ini, Senior Business Development Manager, Dominikus Susanto membeberkan fitur unggulan dari Snapdragon 865 yang diperkenalkan akhir tahun lalu.
 
Teknologi AI maupun pengalaman gaming dari sebuah smartphone mungkin sudah diketahui secara luas bahwa hal ini bergantung ke performa chipset. Namun, kemampuan kamera di smartphone kerap dikaitkan hanya dengan jumlah resolusi atau lensa kamera yang digunakan.

Dijelaskan Susanto bahwa kemampuan AI seiring perkembangannya juga diterapkan untuk teknologi di dalam kamera agar bisa menunjung fotografi menggunakan smartphone.
 
Di Qualcomm kemampuan ini didukung oleh komponen bernama ISP (Image Signal Processor). Semua tugas yang berhubungan dengan kamera smartphone yang menggunakan chipset Snapdragon 865 diolah Qualcomm Spectra 480 CV-ISP.
 
Baca: Qualcomm Umumkan Snapdragon 865 dan 765
 
"Qualcomm Spectra 480 CV-ISP mampu memproses 2 Gigapixel dan 4x pixel per clock. Sesuai namanya sebagai prosesor maka saat bekerja, dalam satu detik ada jumlah perhitungan berapa clock cycle yang bisa dilakukan. Jadi dalam satu detik atau satu cycle ada berapa kali bisa memproses beberapa pixel," jelas Susanto.
 
Dia menjelaskan bahwa semakin banyak pixel yang olah setip detik atau per clock maka performa semakin cepat. Susanto menganalogikan kinerja ISP tadi sebagai ojek online yang bisa mengangkut jumlah penumpang lebih banyak dalam waktu singkat sehingga artinya lebih cepat. 
 
"Di Qualcomm Spectra 480 CV-ISP yang punya kemampuan 4x pixel per clock, artinya ojek online tadi bisa mengangkut satu kali angkut bisa empat penumpang. Jadi si ojek bisa empat kali bolak-balik untuk mengantar 16 orang,"  imbuh Susanto.
 
Proses ini membutuhkan energi konsumsi daya baterai atau diibaratkan bahan bakar untuk kendaraan. Semakin cepat dan semakin efisien maka konsumsi daya semakin hemat. Di sini bisa terlihat bahwa ISP juga berperan dalam menghemat konsumsi baterai smartphone.
 
Baca: Snapdragon 865, Bawa 5 Kamera sampai RAM 16GB
 
Susanto menyebutkan bahwa clock per cycle yang dibutuhkan lebih rendah atau sedikit, maka efeknya suhu perangkat juga semakin rendah karena beban kerja semakin ringan. Hal ini yang menurut Medcom.id menjelaskan fenomena bahwa ada smartphone yang suhunya menjadi panas akibat membuka fitur kamera yang menandakan chipset tersebut tidak sebaik Qualcomm Snapdragon.
 
"Karena performa yang semakin cepat juga maka memberikan kemampuan bagi brand atau vendor untuk berinovasi menghadirkan fitur kamera lainnya. Misalnya, menghilangkan noise di foto low light atau minim cahaya secara lebih cepat dan akurat," tutur Susanto. Efeknya adalah kualitas hasil foto dari prosesor kamera atau ISP menjadi lebih baik.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan