Pengawasan orangtua terhadap game memang mutlak dibutuhkan (MI/IMMANUEL ANTONIUS)
Pengawasan orangtua terhadap game memang mutlak dibutuhkan (MI/IMMANUEL ANTONIUS)

Ketua IeSPA: Pengawasan Orangtua Terhadap Anak Juga Penting

Riandanu Madi Utomo • 02 Mei 2016 12:20
medcom.id, Jakarta: Pernyataan pemblokiran 15 game oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berujung pada aksi penolakan oleh netizen dan peretasan pada situs KPAI.
 
Di berbagai jejaring sosial, banyak netizen yang berpendapat bahwa KPAI seharusnya menggunakan opsi lain, seperti menetapkan sistem rating untuk game seperti yang dilakukan di negara lain. 
 
Namun sistem rating ternyata juga tidak akan berguna bila orangtua tidak memperhatikan anaknya ketika bermain game. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Asosiasi Olahraga Elektronik Indonesia (IeSPA), Eddy Lim.

"Rating tidak akan berguna kalau orangtua masih tidak bisa mengontrol anaknya bermain game," ujar Eddy ketika dihubungi oleh Metrotvnews.com.
 
Eddy juga tidak sependapat bila game dianggap sebagai penyebab perilaku menyimpang pada anak. Eddy mengatakan bila game pada dasarnya mirip seperti film, dan perilaku menyimpang bisa terjadi bila game dewasa dikonsumsi oleh anak-anak.
 
"Game tidak bisa disalahkan sebagai akibat seseorang menjadi pelaku kriminal. Kekerasan bisa terjadi, apalagi ketika game dewasa dimainkan anak kecil. Efeknya sama seperti menonton film," lanjut Eddy.
 
Menurut Eddy, bentuk kekerasan yang selama ini diperlihatkan di dalam game memiliki tujuan utama yang sangat berbeda dengan konteks kekerasan yang ada di dunia nyata, dan hanya pemain dewasa yang bisa mengenali hal tersebut.
 
"Ketika orang dewasa bermain game kekerasan, misalnya menembak orang, mereka tidak fokus ke konten pembunuhannya. Justru yang menjadi fokus adalah bagaimana cara menggerakkan kursor dan menembak dengan tepat sasaran," ujarnya. 
 
"Tapi kalau anak kecil yang pikirannya belum matang, mungkin dia bisa berfikir bahwa menembak orang itu boleh dan wajar. Jadi masalahnya adalah umur pemain yang tidak sesuai dengan konten yang disajikan oleh game yang dimainkan."
 
Saat ditanya pendapatnya mengenai pemblokiran yang diusulkan oleh KPAI, Eddy mengatakan bila pemblokiran bukan merupakan solusi yang tepat. Menurutnya, pemblokiran game akan membuat gamer dewasa kehilangan akses terhadap konten hiburan yang disukainya.
 
Solusi yang tepat menurut Eddy adalah melakukan penyuluhan atau pemberitahuan kepada orangtua agar bisa selalu mengawasi game yang dimainkan anak-anak.
 
"Solusinya adalah penyuluhan atau pemberitahuan kepada orangtua agar bisa mengawasi game yang dimainkan anak-anak. Rating juga tidak akan berguna bila orang tuda tidak mengontrol anaknya," ujar Eddy.
 
Kami sudah mencoba menghubungi pihak KPAI mengenai isu ini, namun mereka masih belum memberikan tanggapan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan