CatchPlay adalah distributor konten video asal Taiwan. Dalam situs resminya, mereka menyebutkan bahwa mereka telah memiliki sekitar 2.200 judul film, yang mana hampir semua film tersebut hak ciptanya dipegang oleh CatchPlay.
Saat ditemui dalam acara pengumuman kerja sama IndiHome dan iflix kemarin malam, Selasa (19/4/2016), Project Director TV Video Business, Joddy Hernady, mengatakan bahwa dia berharap, konten dari CatchPlay sudah akan dapat dinikmati oleh pelanggan IndiHome di bulan Mei mendatang.
"Kita punya data. Kita bisa tahu pelanggan kita yang sekarang suka apa," kata Joddy saat ditemui di Ritz Carlton. "Berdasarkan profil pelanggan yang sekarang, iflix adalah salah satu yang paling tepat. Nanti, kita akan bekerja sama dengan satu lagi operator namanya CatchPlay."
Dia menjelaskan, sebagian pelanggan lebih suka untuk menonton seri TV, yang merupakan keunggulan iflix. Namun, sebagian yang lain juga suka untuk menonton film. "CatchPlay itu spesialist film-film Hollywood yang baru. Jadi, baru 3 - 9 bulan di bioskop Amerika, film itu sudah tayang di CatchPlay," kata Joddy.
Selain CatchPlay, IndiHome juga mempertimbangkan 2 penyedia konten lainnya. Salah satunya adalah penyedia konten video asal Hong Kong. Satu pemain lain yang hendak diajak kerja sama oleh IndiHome adalah Hooq, layanan VOD asal Malaysia.
Hooq sendiri sebenarnya sudah diluncurkan minggu lalu. Ketika itu, Hooq menyebutkan bahwa mereka telah bekerja sama dengan 5 operator utama Indonesia untuk pembayaran. Lalu, apa yang akan membedakan pelanggan IndiHome dengan non-pelanggan IndiHome?
"Kita bicara experience. Pelanggan IndiHome mudah untuk melakukan pembayaran. Kalau bukan pelanggan IndiHome, harus bayar pakai kartu kredit," kata Joddy. "Kalau melalui IndiHome akan lebih mudah karena digabung dengan tagihan bulanan."
Kartu kredit memang merupakan salah satu opsi pembayaran yang ditawarkan oleh Hooq. Namun, fokus utama mereka adalah pembayaran melalui operator telekomunikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
