Samsung mengaku, mereka menerima 35 laporan terkait baterai Galaxy Note 7 yang terbakar. Selain itu, perusahaan asal Korea Selatan itu mengonfirmasi bahwa di 24 unit dari 1 juta unit Galaxy Note 7, ada kemungkinan baterai akan terbakar, seperti yang dilaporkan oleh Phone Radar.
Di Tiongkok, Samsung baru saja meluncurkan Galaxy Note 7 pada tanggal 26 Agustus. Meski belum menyediakan varian RAM 6GB, tapi Samsung telah mulai menjual Galaxy Note 7 pada tanggal 1 September.
Sementara di Indonesia dan di negara-negara lain, Samsung tidak hanya menghentikan penjualan Galaxy Note 7, tapi juga menarik smartphone itu kembali, penjualan Galaxy Note 7 di Tiongkok tidak terhenti. Alasannya adalah karena baterai pada Note 7 yang dijual di Tiongkok datang dari supplier yang berbeda. Samsung sudah membuat pernyataan resmi terkait hal ini.
"Samsung Electronics mengumumkan, di beberapa negara, kami terpaksa mengganti baterai Galaxy Note 7 demi keamanan pengguna. Sementara versi yang dijual mulai tanggal 1 September di Tiongkok akan tetap dijual karena menggunakan baterai dari supplier yang berbeda. Konsumen Tiongkok dapat membeli Galaxy Note 7 tanpa perlu khawatir," kata Samsung dalam pernyataan resminya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News