Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Oxford, kehadiran Uber dan layanan pemesanan transportasinya belum terbukti mengurangi lahan pekerjaan untuk pengemudi taksi tradisional, sejak diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 2010 lalu.
Namun, jumlah pengemudi mandiri, termasuk yang bekerja untuk Uber, dilaporkan mengalami peningkatan hampir sebersar 50 persen sejak aplikasi Uber diperkenalkan di kota-kota besar di Amerika Serikat, seperti yang dilaporkan New Scientist.
Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan pengemudi taksi tradisional di kota Uber beroperasi mengalami penurunan pendapatan. Para peneliti menyebut, pengemudi taksi tradisional mengalami penurunan pendapatan rata-rata hingga 10 persen. Sementara pengemudi mandiri mengalami peningkatan dengan besaran serupa.
Peneliti juga menyebut temuan ini konsisten jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, menunjukan bahwa pengemudi Uber memperoleh pendapatan per jam lebih tinggi jika dibandingkan dengan pengemudi taksi konvensional.
Hal ini didasarkan karena aplikasi Uber lebih mampu menghadirkan jaminan perolehan pendapatan lebih baik. Sementara itu, pengemudi taksi harus menghadapi persaingan lebih ketat dan kesempatan mengangkut penumpang lebih kecil.
Sementara itu, Uber baru-baru ini menguji layanan pengantar makanan, bernama Uber Eats, yang dilaporkan akan segera diluncurkan di India.
Layanan ini pertama kali diluncurkan di Los Angeles, Amerika Serikat pada tahun 2014 lalu, dan telah merambah 58 kota, termasuk Bangkok, Singapura, Tokyo, Hong Kong dan Taipei.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id