Kepada Fortune, Verizon mengaku bahwa masih ada "ribuan" pelanggannya yang masih menggunakan Galaxy Note 7, bahkan setelah operator asal Amerika Serikat tersebut mengeluarkan update software yang berfungsi untuk mematikan ponsel itu dan membuatnya tidak bisa mengisi baterai beberapa minggu lalu.
Namun, jumlah pengguna Galaxy Note 7 inin memang sangat sedikit jika dibandingkan dengan total pengguna Verizon, yang mencapai 114 juta orang. Ribuan orang yang begitu suka dengan Note 7 ini berhasil menghindari upgrade pembunuh ponselnya dan masih tetap menggunakan smartphone yang berbahaya itu, kata Verizon.
"Meskipun kami telah berusaha keras, masih ada pelanggan kami yang menggunakan smartphone yang seharusnya sudah ditarik tapi masih digunakan," kata seorang juru bicara Verizon.
"Smartphone Note 7 merupakan bahaya untuk pelanggan kami dan orang-orang di sekitar mereka."
Karena itulah, Verizon kini memasukkan Galaxy Note 7 ke dalam kategori khusus. Dengan begitu, semua panggilan keluar yang tidak ditujukan pada 911 hanya akan terhubung ke layanan konsumen.
Karena pengguna Note 7 telah mendapatkan uang kembali, Verizon berkata, mereka akan mempertimbangkan untuk meminta para pengguna Note 7 untuk membayar biaya ponselnya secara penuh.
Samsung dan para operator pertama kali meminta pengguna Galaxy Note 7 untuk mengembalikan ponsel mereka pada bulan September, ketika muncul belasan laporan tentang Galaxy Note 7 yang terbakar. Sebagian besar konsumen menukarkan smartphone miliknya. Bulan lalu, Samsung berkata bahwa mereka telah mengumpulkan 93 persen dari semua Galaxy Note 7 yang ada di AS.
Untuk mendapatkan sisa Galaxy Note 7, selama beberapa minggu belakangan, Samsung dan para operator setuju untuk merilis update pembunuh yang membuat smartphone tidak bisa diisi baterainya. Namun, sebagian pengguna berhasil menghindar mengunduh update ini.
Samsung diperkirakan mengumumkan hasil investigasi tentang Galaxy note 7 pada akhir bulan ini. Selain itu, kemungkinan, perusahaan asal Korea Selatan itu juga akan menjelaskan langkah yang mereka ambil untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News