Lima belas ahli pembelajaran mesin yang ada di Gemoetric Intelligence akan membantu Uber dalam riset mereka tentang mobil tanpa sopir. Hal ini telah dikonfirmasi oleh CEO Geometric Intelligence Gary Marcus pada Wall Street Journal.
Saat ini, riset mobil otonom sedang populer di kalangan pelaku industri otomotif. Uber adalah salah satu pihak yang ingin mengembangkan teknologi ini. Beberapa perusahaan lain yang tertarik dengan mobil otonom adalah perusahaan pembuat mobil seperti BMW dan perusahaan teknologi raksasa seperti Google.
Menurut CNET, armada mobil otonom Uber memang telah ada di San Francisco dan telah mulai mengantarkan penumpang di Pittsburgh, tapi jika mereka tidak mau kalah dari para pelaku lainnya, mereka masih harus berjuang keras.
Selain pembelajaran mesin, Uber juga bisa menggunakan AI untuk mencari tahu rute yang paling efisien dan mencocokkan penumpang dan sopir Uber dengan lebih baik dan juga memberikan perkiraan waktu kedatangan sopir pada konsumen dengan lebih akurat, tulis Chief Product Officer, Jeff Holden dalam sebuah blog post.
Uber bukanlah satu-satunya perusahaan yang membuat riset lab AI, yang dinamai Uber AI Labs. Honda juga memiliki laboratorium riset AI sendiri di Tokyo. Perusahaan asal Jepang ini berencana untuk memamerkan teknologi AI miliknya dalam ajang CES 2017 bulan depan. Sementara itu, salah satu contoh penelitian Toyota di bidang AI adalah robot kecil yang bisa membaca emosi seseorang.
Penggunaan AI di dunia otomotif memang beragam. Namun, satu hal yang pasti, perusahaan-perusahaan raksasa, baik di bidang otomotif maupun teknologi, yang tertarik untuk mengembangkan teknologi mobil otonom. Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa membaca artikel ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id