Cara yang digunakan Eye untuk menggabungkan iOS dan Android sederhana. Ia hanya menempelkan sebuah ponsel Android ke bagian belakang iPhone. Jadi, seperti yang disebutkan oleh The Verge, di satu sisi Anda dapat menggunakan iPhone, di sisi lain Anda akan menemukan Android.
Eye menggunakan speaker, mikrofon, dan kamera dari iPhone, tapi pada dasarnya ia adalah sebuah perangkat terpisah yang bisa tetap bisa bekerja layaknya smartphone biasa. Ia dilengkapi dengan 2 slot SIM card, memiliki slot microSD, port audio, punya baterai dan chip NFC sendiri. Eye bahkan memiliki layar sendiri, berupa layar AMOLED sebesar 5 inci.
Dengan casing Eye, Esti Inc. tidak berusaha untuk menanamkan sistem operasi Android ke iPhone, tapi memasangkan smartphone Android ke bagian belakang sebuah iPhone. Esti Inc. memang belum menyebutkan spesifikasi lengkap dari Eye, tapi, mengingat ia dihargai USD189 (Rp2,5 juta), kemungkinan besar, Eye tidak menawarkan spesifikasi layaknya smartphone premium.
Saat ini, Esti Inc. telah berhasil mendapatkan USD93 ribu (Rp1,24 miliar) dari target USD95 ribu (Rp1,27 miliar) dan mereka masih memiliki sisa waktu lebih dari 30 hari. Esti memperkirakan mereka akan dapat mengirimkan Eye pada para pendukung pada bulan Agustus atau September tahun ini.
Pertanyaan yang muncul adalah apa yang akan membuat pengguna iPhone ingin membeli casing berupa smartphone Android dengan spesifikasi kelas menengah. Mengingat saat ini Esti Inc. sedang mencari dana di Kickstarter, selalu ada kemungkinan mereka batal meluncurkan produknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News