Direktur Helios dan Founder Kouventa, Suandy Lim. (foto: medcom.id)
Direktur Helios dan Founder Kouventa, Suandy Lim. (foto: medcom.id)

Populer di Ranah Industri, AI Karya Anak Bangsa Belum Dilirik Pemerintah

Adri Prima • 09 Mei 2025 13:13
Jakarta: PT Helios Informatika Nusantara (Helios), salah satu anak usaha CTI Group resmi meluncurkan Kouventa 2.0, sebagai solusi Generative Artificial Intelligence (AI), Kamis, 8 Mei 2025 di Asha Beach Club, Kepulauan Seribu, Jakarta. 
 
Kouventa 2.0 dirancang untuk mendorong transformasi operasional pelaku bisnis dan industri di era digital. Beberapa keunggulannya antara lain menjawab kekhawatiran soal keamanan data penting perusahaan ataupun organisasi. 
 
"Kouventa hadir sebagai jawaban atas tantangan yang dihadapi banyak perusahaan dalam menjaga privasi data, sekaligus memberikan pengalaman pelanggan yang lebih personal dan responsif. Ini adalah bagian dari komitmen Helios untuk terus menghadirkan solusi yang relevan dan berdampak nyata bagi pertumbuhan dan daya saing bisnis pelanggan kami," ujar CEO Helios Informatika Nusantara, Royani Lo.

Kouventa 2.0 dibekali tiga keunggulan utama antara lain AI Assistant, AI Search, dan Chatbot GPT. AI Assistant berperan sebagai digital copilot yang mendampingi pengguna dalam berbagai tugas operasional.
 
Kemudian, AI Search memungkinkan pengguna untuk menghimpun informasi dengan cepat dan tepat, sedangkan Chatbot GPT dirancang untuk meningkatkan customer engagement melalui interaksi yang lebih natural dan responsif.
 
Baca juga:
Helios Luncurkan Kouventa 2.0, Solusi Generative AI Ideal untuk Pelaku Industri
 

Karya anak bangsa


Menariknya, Kouventa 2.0 merupakan platform AI dengan jaminan keamanan data merupakan karya anak bangsa.
 
"Kouventa ini dikembangkan 100 persen oleh anak bangsa," kata Direktur Helios dan Founder Kouventa, Suandy Lim.  
 
Meski baru dirilis resmi tahun lalu, pengembangan teknologinya telah dimulai sejak 2019. Dalam perjalanannya, Kouventa dibangun sebagai platform AI private yang terenkripsi, bisa diintegrasikan dengan sistem bisnis apa pun, dan diklaim lebih aman ketimbang platform AI publik yang rentan bocor.
 

Kouventa 2.0 digunakan banyak industri besar


Suandy Lim mengatakan saat ini, Kouventa sudah memiliki banyak konsumen dari berbagai industri besar. Menurutnya, saat ini Kouventa sudah memiliki sekitar 20-an (customer) dari berbagai latar belakang industri.
 
"Ada banking, ada multifinance, ada manufacturing, ada transportation, pesawat kita juga punya. Terus ada bisnis-bisnis UMKM juga ada, bahkan retail juga kita punya. Jadi hampir semua industri," terang Suandy.
 
Ke depannya, Kouventa juga ingin terus berekspansi agar menyentuh industri lain, termasuk industri oil dan gas.
 
"Kalau untuk misalnya oil and gas mungkin itu bisa jadi opportunity. Karena disana kan juga banyak tuh kayak audit dokumen segala macam. Itu kan something yang bisa dipakai untuk AI sebenarnya," sambungnya.
 

Berharap dilirik pemerintah


Meski populer di kalangan pelaku bisnis dan industri, namun Kouventa 2.0 karya anak bangsa ini justru belum dilirik oleh pemerintah.
 
Suandy berujar pihaknya saat ini masih berusaha menjajaki peluang untuk masuk ke Pemerintahan termasuk ke Kementerian ataupun BUMN.
 
"Kita lagi jalan testing di beberapa tempat. Tapi belum happen. Ini kan karya anak bangsa ya dan harusnya jadi solusi (AI) yang sangat dibanggakan untuk Indonesia," pungkas Suandy. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(PRI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan