Saham Nintendo terus naik berkat Pokemon Go.
Saham Nintendo terus naik berkat Pokemon Go.

Pokemon Go Bikin Saham Nintendo Terus Naik

Ellavie Ichlasa Amalia • 12 Juli 2016 11:10
medcom.id: Saham Nintendo terus melonjak seiring dengan popularitas yang didapatkan oleh Pokemon Go. Minggu lalu, saham Nintendo naik 10 persen. Kemarin, saham perusahaan asal Jepang ini naik 24,52 persen ke JPY20,260 (Rp2,6 juta).
 
Ini merupakan kenaikan saham tertinggi dalam satu hari yang pernah dialami Nintendo sejak tahun 1983. Naiknya saham Nintendo membuatnya diharga USD7.5 miliar (Rp98,5 triliun). 
 
Tidak lama setelah diluncurkan, Pokemon Go telah berhasil menduduki peringkat satu di App Store di AS, Australia, dan Selandia Baru. Menurut para peneliti pasar, ia telah terpasang di 5 persen smartphone Android di AS. Dan semua hal ini merupakan kabar baik untuk Nintendo.

Namun, seperti yang disebutkan oleh The Verge, Nintendo bukanlah satu-satunya perusahaan yang bertanggung jawab atas Pokemon Go. Game ini sendiri dibuat oleh Niantic, pembuat game AR (Augmented Reality) yang melepaskan diri dari naungan Google di Oktober 2015. Selain itu, Pokemon Company juga ikut turun tangan dalam pembuatan Pokemon Go.
 
Pokemon Company akan mendapatkan sekitar 30 persen pendapatan total yang didapatkan dari Pokemon Go, menurut The Financial Times. Pokemon Go sendiri adalah game yang bisa diunduh gratis.
 
Pendapatan dari game ini didapatkan dari pembelian dalam aplikasi atau in-app purchase. Selain itu, pendapatan bisa didapatkan dengan meluncurkan Pokemon yang spesifik untuk kawasan tertentu. 
 
Menurut seorang analis saham, Pokemon Go harus dapat menghasilkan sekitar USD140 - 196 juta (Rp1,8 - 2,6 triliun) setiap bulannya untuk memberikan dampak yang signifikan terhadap keuntungan yang didapatkan oleh Nintendo.
 
Kepada CNBC, Mia Nagasaka dari Morgan Stanley berkata bahwa Pokemon Go diperkirakan berhasil mendapatkan USD3.9 - 4.9 miliar (Rp51,2 - 64,3 triliun) di hari pertamanya diluncurkan. Jika Nintendo ingin menjadikan Pokemon Go sebagai sumber penghasilan mereka, maka mereka harus memastikan game ini terus populer.
 
Satu hal yang patut dipertanyakan adalah apakah popularitas Pokemon Go akan bertahan lama. Tim Culpan dari Bloomberg melihat adanya kesamaan antara peluncuran game ini dengan peluncuran Nintendo Wii di tahun 2007. Ketika itu, Nintendo Wii berhasil membuat saham Nintendo melonjak hingga JPY67,600 (Rp8,6 juta) sebelum kembali normal dua tahun kemudian.
 
Pokemon Go memiliki potensial untuk mempertahankan popularitasnya. Tidak bisa dipungkiri, Pokemon adalah salah satu franchise game yang paling digemari di dunia. Meski baru diluncurkan di 3 negara, Pokemon Go telah menjadi sangat populer. Alasan Niantic menghentikan sementara peluncuran Pokemon Go adalah karena server mereka tidak kuat menanggung beban banyaknya orang yang hendak mengunduh game ini. 
 
Ketidakmampuan server Niantic untuk mengatasi banyaknya pemain yang mengunduh Pokemon Go bukanlah kabar baik. Selain itu, saat ini, para pemain mungkin sudah puas dengan fitur-fitur yang ada pada Pokemon Go, tapi, jika tidak ada fitur-fitur baru, maka para pemain akan bosan dengan game ini.
 
Sebelum ini, CEO Niantic, John Hanke berkata bahwa salah satu fitur yang hendak ditambahkan adalah kemampuan untuk saling bertukar Pokemon.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan