, BitChat memungkinkan penggunanya bertukar pesan bahkan di area tanpa sinyal atau jaringan seluler.
, BitChat memungkinkan penggunanya bertukar pesan bahkan di area tanpa sinyal atau jaringan seluler.

Bitchat: Inovasi Tanpa Internet ala Jack Dorsey yang Simpan Ancaman Serius

Arif Wicaksono • 12 Juli 2025 14:24
Jakarta: Dunia teknologi kembali dihebohkan dengan kehadiran Bitchat, sebuah aplikasi pesan revolusioner ciptaan Jack Dorsey, mantan bos Twitter. 
 
Aplikasi ini menawarkan konsep komunikasi tanpa internet, mengkamulkan jaringan mesh Bluetooth yang memungkinkan pengguna bertukar pesan bahkan di area tanpa sinyal seluler atau Wi-Fi. Inovasi ini digadang-gadang sebagai solusi anti-sensor dan penyelamat komunikasi di situasi darurat, sebuah keunggulan yang tentu sangat menarik.
 

Namun, di balik jubah kecanggihan dan kemampuannya yang "anti-pemblokiran" tersebut, Bitchat ternyata menyimpan sejumlah risiko tersembunyi.
 
Meskipun menawarkan janji kebebasan berkomunikasi, sifat desentralisasi dan anonimitas yang melekat pada aplikasi ini bisa menjadi pedang bermata dua. Potensi penyalahgunaan yang tak terkontrol adalah bayangan yang mengintai di balik fitur-fitur inovatifnya.

Oleh karena itu, penting bagi calon pengguna untuk tidak hanya tergiur dengan kemudahan dan keunggulan Bitchat dalam menghadapi keterbatasan internet atau sensor. 
 
Ada serangkaian bahaya laten yang perlu dicermati, mulai dari isu privasi, keamanan data, hingga potensi menjadi sarana aktivitas ilegal. Yuk, kita bedah lebih lanjut apa saja risiko-risiko yang bikin bulu kuduk berdiri dari aplikasi pesan tanpa internet ini!

1. Metadata Bisa Dilacak

Bitchat memang menawarkan enkripsi end-to-end, jadi isi pesanmu aman. Tapi, jangan senang dulu! Karena pakai jaringan mesh, pesanmu melewati perangkat lain sebagai perantara. 
Nah, metadata seperti waktu pengiriman atau lokasi relatif berdasarkan sinyal Bluetooth bisa dilacak. Bayangkan kalau data ini jatuh ke tangan peretas atau pihak tertentu, terutama di situasi sensitif seperti demo politik. 

2. Surga Bagi Aktivitas Ilegal

Tanpa perlu nomor telepon atau email untuk mendaftar, Bitchat jadi aplikasi yang super anonim. Ini bagus untuk privasi, tapi juga membuka pintu buat penyalahgunaan. Bayangkan kalau aplikasi ini dipakai untuk komunikasi ilegal, seperti perdagangan barang terlarang atau koordinasi kelompok tertentu.

3. Perangkat Perantara Jadi Celah Keamanan

Jaringan mesh Bitchat bergantung pada perangkat lain untuk meneruskan pesan. Kalau salah satu perangkat di rantai itu kena hack atau terinfeksi malware, bisa jadi celah besar. 
Meski pesanmu terenkripsi, perangkat nakal bisa mencoba ngintip metadata atau bahkan menyusupkan serangan siber. 

4. Bluetooth buat Baterai Cepat Habis 

Meski pakai Bluetooth Low Energy (BLE), Bitchat bisa bikin baterai ponselmu melorot drastis.
 Bayangkan, aplikasi ini terus-terusan nyari perangkat lain untuk relay pesan. Di situasi darurat seperti gempa atau banjir, di mana kamu butuh hemat baterai, Bitchat bisa bikin ponsel mati di saat genting. Duh, jangan sampai kehabisan daya pas lagi butuh komunikasi!

5. Jarak Terbatas 

Bitchat cuma bisa nyambung dalam jarak 30-100 meter per hop, dengan klaim maksimal 300 meter kalau banyak perangkat perantara. Di kota besar seperti Jakarta, ini mungkin oke. Tapi di daerah pelosok? Pesanmu bisa stuck karena nggak ada cukup pengguna Bitchat di sekitar. 

6. Rawan Penyebaran Hoax di Tempat Umum

Bayangkan lagi di tengah kerumunan, misalnya festival musik atau aksi massa. Bitchat bisa jadi alat buat nyebarin informasi tanpa kendali, termasuk hoax atau pesan provokatif. Karena nggak ada server pusat buat moderasi, konten berbahaya bisa menyebar cepat di jaringan mesh.

Tips menggunakan Bitchat dengan aman

Untuk memastikan pengalaman menggunakan Bitchat tetap aman dan optimal, ada beberapa tips yang wajib diperhatikan. Pertama, cek keamanan ponselmu secara berkala; pastikan perangkat bebas dari malware sebelum mengunduh atau menggunakan aplikasi ini.
 
Kedua, selalu jaga informasi sensitif; hindari pengiriman data pribadi yang sangat rahasia atau berpotensi disalahgunakan, meskipun pesan diklaim terenkripsi. Ketiga, mengingat Bitchat cenderung boros baterai karena penggunaan Bluetooth secara konstan, selalu sediakan powerbank atau sumber daya cadangan. 
 
Keempat, manfaatkan fitur "Password Rooms" yang tersedia untuk menambahkan lapisan keamanan ekstra pada percakapan grup. Terakhir, karena Bitchat masih dalam tahap beta, penting untuk rajin memperbarui aplikasi guna mendapatkan perbaikan bug dan peningkatan keamanan terbaru dari pengembang. Dengan menerapkan tips ini, Bitchat bisa menjadi alat komunikasi yang kamul dan aman di tangan kamu.
 
Di Indonesia, Bitchat bisa jadi solusi cerdas untuk komunikasi di daerah terpencil atau saat infrastruktur internet ambruk, seperti pasca-gempa. Tapi, sisi gelapnya nggak bisa diabaikan. Anonimitas dan ketahanan terhadap sensor bisa bikin pihak berwenang kesulitan mengawasi aktivitas yang melanggar hukum.
 
Makanya, pengguna di Indonesia perlu ekstra hati-hati. Bitchat adalah terobosan teknologi yang menjanjikan, tapi seperti pisau bermata dua. Di satu sisi, ia menawarkan kebebasan komunikasi tanpa internet. Di sisi lain, risiko keamanan dan penyalahgunaan jadi ancaman serius. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan