Dr. Garth Graham, Global Head of Healthcare untuk YouTube & Google Health.
Dr. Garth Graham, Global Head of Healthcare untuk YouTube & Google Health.

YouTube Hadirkan Fitur Mental Health Shelf dan Pembatasan Shorts, Apa Itu?

Fatha Annisa • 20 November 2025 18:16
Jakarta: YouTube memperkenalkan fitur Mental Health Shelf dan pembatasan durasi Shorts. Upaya ini dilakukan untuk melindungi dan mendukung kesejahteraan mental dan fisik para pengguna remaja.
 
Dr. Garth Graham, Global Head of Healthcare untuk YouTube & Google Health, menjelaskan Mental Health Shelf merupakan ‘rak’ atau tempat khusus di YouTube yang biasa dilabeli dengan “From health sources”, yang akan muncul saat pengguna mencari topik seputar kesehatan mental.
 
Ruang khusus itu berisi konten-konten dari pakar kesehatan mental yang bekerja sama dengan organisasi kesehatan profesional di seluruh dunia, seperti Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI).
 
“Area ini hadir bagi mereka sehingga mendapatkan informasi kredibel, tak hanya mendapatkan cerita emosional dari para penyintas saja," kata Dr. Garth Graham, dalam acara 'Beranda Jiwa' Jakarta, Kamis, 20 November 2025.
 
Sementara itu, pembatasan durasi Shorts dirancang sebagai ‘pengingat’, bukan larangan total, sehingga pengguna remaja punya kendali dan dapat memahami cara mengatur waktu di media sosial.
 
 
Baca juga: Strategi Multi-Format Storytelling Dongkrak Waktu Tonton YouTube di Indonesia

 
“Saat batas waktu tercapai, feed Shorts akan berhenti sementara, memberikan penguatan bahwa waktu mereka berharga dan perlu dikelola dengan baik,” jelas Dr. Garth Graham. 
 
Fitur ini dapat mengatur dan menyesuaikan batas harian melalui menu "Settings" > "Time Management" > "Shorts Feed Limit". Setelah batas waktu tercapai, pengguna akan menerima notifikasi yang menandakan bahwa feed Shorts telah dihentikan sementara untuk hari itu.

YouTube Hadirkan Fitur Mental Health Shelf dan Pembatasan Shorts, Apa Itu?
Pembatasan durasi Shorts. 
 
Pada akhir tahun ini, YouTube juga akan memperluas fitur kontrol orang tua, yang memungkinkan pada orang tua di akun terawasi (supervised accounts) menetapkan batas waktu Shorts yang tidak dapat diabaikan.
 
“Ini memberikan orang tua kendali lebih besar, namun tetap mendukung perkembangan anak agar mereka belajar mengatur waktu secara sehat,” kata Dr. Garth Graham.
 
Selain itu, YouTube memberikan perlindungan bagi remaja dan praremaja lewat sistem rekomendasi yang membantu mereka menemukan video sesuai minat. Serta, menghadirkan perlindungan ekstra pada urutan video untuk membatasi rekomendasi konten yang sekiranya aman ditonton sekali, tapi jadi bermasalah apabila ditonton berulang kali.
 
Baca juga: Waktu Menonton Konten Belanja di YouTube Melonjak 400%

 
Pada awal peluncuran, perlindungan ini hanya mencakup tiga kategori konten. Namun, kini diperluas menjadi enam kategori konten, termasuk konten tentang perbandingan fisik, agresi sosial, serta saran keuangan yang buruk dan tidak realistis.
 
Dengan fitur-fitur tersebut, YouTube menegaskan bahwa misinya kini tidak sekadar sebagai platform yang menghibur, melainkan juga merawat dan menjawab kebutuhan masyarakat. Komitmen ini tidak berjalan sendiri, tetapi diperkuat melalui kolaborasi dengan pemerintah.
 
“Kami berbagi komitmen yang sama dengan pemerintah Indonesia dalam melindungi komunitas dan memastikan pengalaman digital yang aman. Para kreator, mitra pemerintah, dan otoritas kesehatan di Indonesia memainkan peran penting dalam membentuk ekosistem yang mendukung remaja secara positif,” tutup Dr. Garth Graham.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(PRI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan