Hingga 2022 Samsung kembali mempertahankan kepemimpinannya di pasar TV premium yang telah diraih selama 17 (tujuh belas) tahun berturut-turut, menurut firma riset pasar Omdia. Hal ini pun didukung dengan terus bertumbuhnya market Samsung pada segmen layar besar 55inci ke atas hingga di atas rata-rata market yang tercatat di kuartal pertama 2023 di Indonesia.
“Teknologi seharusnya tidak sekadar untuk dinikmati tetapi juga bisa memberdayakan dan meningkatkan kualitas hidup penggunanya. Karena itulah, Samsung TV layak dimiliki oleh mereka yang ingin menikmati pengalaman berbeda, dengan kualitas yang makin sempurna, sekaligus ikut berpartisipasi menyebarkan pemahaman akan kesadaran lingkungan,” kata Kung Peng Liu, AV Business Head, Samsung Electronics Indonesia.
Samsung TV menawarkan fitur AI Energy Saving, yang dapat menyesuaikan penggunaan energi oleh TV secara otomatis, dengan mengandalkan teknologi kecerdasan buatan (AI).
AI Energy Saving akan membantu pengguna memantau konsumsi energi dan pola penggunaannya sehingga akan melakukan penyesuaian terhadap konsumsi energi di TV. Fitur AI Energy Saving bahkan mampu menyesuaikan konten yang diputar di layar untuk mengurangi konsumsi daya tanpa mengganggu konten.
Aplikasi SmartThings bisa diakses melalui smartphone yang kemudian dapat terhubung dengan AI Energy Saving Mode. AI kemudian akan bisa memonitor dan menyesuaikan penggunaan energi yang dikonsumsi oleh TV.
Untuk memungkinkan konsumennya menikmati teknologi mutakhir sekaligus ambil bagian dalam praktik sustainability yang sejalan dengan nilai inti Environmental Social Governance (ESG), sebagai bagian dari upaya tersebut, Samsung telah meningkatkan penggunaan bahan daur ulang dalam bagian plastik untuk produk-produknya.
Pada tahun 2030, Samsung bertujuan untuk menggunakan lebih banyak bahan daur ulang untuk bagian plastiknya dan mencapai penggunaan penuh untuk bahan daur ulang pada tahun 2050.
Contohnya SolarCell Remote terbaru yang tak membutuhkan baterai. Remote ini bisa mengisi dayanya sendiri secara mandiri dengan menyerap energi dari pencahayaan yang ada di dalam rumah, dan sebagian plastik yang digunakan pada SolarCell Remote merupakan plastik daur ulang.
Samsung juga memanfaatkan bahan daur ulang ketika memproduksi suatu produk. Di kemasan produk tidak ada staples, tidak ada perekat plastik.
Sejak diperkenalkan pada 2014, aplikasi SmartThings terus menjadi tonggak pengalaman pengguna yang unik. SmartThings juga mampu melakukan koneksi instan supaya pengguna bisa menghubungkan TV mereka dengan berbagai perangkat secara mudah.
Dengan 3D Map View UI, pengguna bisa melihat dan menyesuaikan berbagai perangkat yang terhubung dengan mudah melalui Samsung TV.
SmartThings memungkinkan TV terhubung secara otomatis dengan berbagai perangkat Samsung lain macam AC, dryer, kulkas, dan mesin cuci, dan bertindak sebagai IoT Hub untuk berbagai perangkat Samsung yang sudah memiliki teknologi IoT dengan pengaturan yang lebih mudah.
Diperkenalkan di Mobile World Congress (MWC) tahun 2013, Platform Samsung Knox awalnya dirancang untuk melindungi perangkat mobile Samsung dan data pelanggan dari berbagai ancaman siber yang makin canggih.
Selanjutnya seiring dengan berjalannya waktu, Samsung Knox telah berevolusi menjadi lebih dari sekadar platform keamanan bawaan, namun sekarang sudah mencakup rangkaian lengkap mobile management tool bagi para admin IT di perusahaan.
Tahun ini, TV premium Samsung juga ditanamkan hardware Samsung Knox Vault, sehingga menempatkannya di jajaran TV premium yang aman. Dengan tingkat sekuritas yang tinggi, chip Samsung Knox Vault akan mengenkripsi semua informasi yang ada di dalam perangkat yang terhubung, memastikan semua data dan informasi seperti PIN dan IoT Keys terlindungi dan tidak bisa disalahgunakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id