WannaCry bisa dikatakan sebagai "tamparan" bagi pemerintah dan sektor swasta untuk lebih memperhatikan keamanan siber. Hal serupa juga disampaikan oleh Presiden sekaligus Chief Legal Officer Microsoft, Brad Smith.
"Pemerintah di seluruh dunia seharusnya belajar dari serangan ini dan memperlakukan kehadiran WannaCry sebagai peringatan. Kita semua harus memperhatikan dampak bagi masyarakat luas jika ingin hal ini tidak terjadi lagi," ujar Smith dikutip dari Guardian.
"Skenario serangan kali ini persis seperti misil Tomahawk milik militer AS dicuri oleh orang tidak bertanggungjawab."
Ransomware WannaCry memang telah membuat berbagai pihak kewalahan. Hingga saat ini, ransomware tersebut dikatakan telah berhasil menginfeksi lebih dari 200 ribu komputer di seluruh dunia. Berbagai korbannya adalah perusahaan swasta, sekolah, hingga rumah sakit. WannaCry juga dikatakan dibuat berdasarkan software milik agensi keamanan nasional Amerika Serikat (NSA).
Saat ini, seluruh ahli keamanan siber sedang sibuk mencari pelaku penyebar dan pembuat WannaCry. Mereka juga sedang berusaha membuat sistem penawar dan menghentikan penyebaran ransomware ini. Korban WannaCry diperkirakan akan bertambah pada hari ini karena masyarakat mulai kembali bekerja dan menggunakan komputer kantornya.
Sebuah perusahaan keamanan bernama MalwareTech sebelumnya telah berhasil menemukan kelemahan WannaCry dan menghentikan penyebarannya. Namun pencegahan tersebut hanya sementara, dan saat ini WannaCry 2 telah ditemukan oleh KasperskyLab yang hadir tanpa kelemahan tersebut.
Meski demikian, Anda tidak perlu panik. Hal yang harus Anda lakukan adalah melakukan langkah pencegahan menggunakan beberapa tips sederhana yang kami rangkum di artikel berikut ini:
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News