Induk perusahaan dari situs yang mempertemukan orang-orang yang hendak mencari selingkuhan ini tetap berkeras bahwa mereka tidak melakukan kesalahan.
Namun, mereka setuju untuk menyelesaikan tuntutan yg mengatasnamakan 37 juta pengguna yg datanya dibocorkan ke dark web. Ruby Corp rela untuk membayar USD11,2 juta (sekitar Rp149 miliar) untuk menyelesaikan tuntutan tersebut, walau angka itu masih belum mendapat persetujuan dari hakim federal di St. Louis.
Menurut Reuters, peretasan data ini membuat Ruby Corp kehilangan lebih dari seperempat penghasilannya. Selain menyelesaikan tuntutan yg muncul karena peretasan data ini, Ruby Corp juga harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk memperkuat keamanan mereka dengan tujuan menarik hati para pengguna baru.
Selain membayar pengguna yang dirugikan oleh peretasan ini, Ruby Corp juga harus membayar denda dari Komisi Dagang Federal atau FTC dan 13 negara bagian sebesar USD1,6 juta tahun lalu.
Orang-orang yg datanya bocor dalam peretasan ini bisa mendapatkan uang hingga USD3.500, tergantung pada seberapa baik dokumentasi yg mereka buat terkait kehilangan yang mereka alami akibat kebocoran data ini.
Mengingat situs Ashley Madison mendorong penggunanya untuk berselingkuh, uang pengganti yang diberikan ini mungkin tak sebanding dengan kehilangan yang dirasakan oleh sebagian korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News