Xiaomi berhasil menjadi peringkat pertama dalam pengapalan (shipment) smartphone di Q2 2021 dengan pangsa pasar sebanyak 28 persen berkat pertumbuhan 112 persen dari kuartal yang sama di tahun alias year-on-year.
Di satu sisi Vivo justru jatuh, bukan tergeser lagi. Merek yang dilaporkan pada bulan Februari berhasil menguasai pangsa pasar smartphone Indonesia di kuartal keempat (Q4) tahun 2020 kini berada di posisi kelima. Laporan ini disampaikan langsung oleh firma riset yang sama yaitu Canalys.
Kondisi saat itu memang sudah kurang bagus, Canalys menyebut bahwa kondisi pandemi membuat Vivo tidak mengalami pertumbuhan dibandingkan tahun lalu, meskipun pangsa pasar Indonesia yang dikuasai pada kuartal keempat tahun 2020 mencapai 25 persen.
Pada periode kuartal keempat tahun 2020 hanya Vivo yang dilaporkan tidak mengalami pertumbuhan sementara merek lainnya justru hingga dalam kondisi minus. Namun kondisi tersebut kini tampaknya masih belum membaik karena Canalys mengklaim di kuartal kedua (Q2) tahun 2021 justru hanya Vivo yang pertumbuhannya minus 28 persen year-on-year.
Tanda bahwa Vivo merosot memang sudah terlihat. Sebelumnya di laporan Canalys untuk kuartal satu (Q1) 2021 Vivo turun langsung ke peringkat ketiga meskipun pertumbuhan tahunan atau annual growth mencapai 17 persen.
Nasib buruk Vivo kali ini mungkin bisa dilihat dari kurang agresifnya merek tersebut menawarkan seri smartphone terbaru ke pasar Indonesia. Hal tersebut berbeda dengan persaingan merek lain seperti Xiaomi, realme, dan Oppo yang terus melakukan serbuan smartphone terjangkau sementara Samsung terus menjadi pembicaraan lewat seri high-end.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News